Hasil minor didapat Persib Bandung di lima pertandingan terakhir Liga 1 2023/2024 tanpa meraih satu pun kemenangan. Legenda Persib, Yudi Guntara menyebut, bongkar pasang pemain di tengah musim jadi penyebab turunnya performa tim berjuluk Maung Bandung ini.
Dalam lima laga terakhir, Persib empat kali meraih hasil imbang melawan PSM Makassar, Bali United, Persis Solo dan terakhir, imbang 1-1- melawan Barito Putera, Jumat (23/2) malam. Sementara satu laga berakhir dengan kekalahan saat bersua Persik Kediri.
Hasil itu membuat posisi Persib di empat besar klasemen terancam. Saat ini, Persib menduduki urutan ketiga dengan 42 poin dari 25 pertandingan. Persib bisa saja tergeser oleh Bali United di urutan keempat yang baru memainkan pertandingan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legenda hidup Persib, Yudi Guntara mengungkapkan faktor yang menyebabkan anjloknya performa Persib di putaran kedua musim ini. Yudi menyebut, masalah utama yang dihadapi anak asuh Bojan Hodak adalah kekompakan tim.
Bukan tanpa sebab Yudi mengungkapkan hal itu. Sejak ditinggal Frets Butuan, Levy Madinda, I Putu Gede dan Daisuke Sato pada jendela transfer paruh musim, permainan Persib terus mengalami grafik yang menurun. Para pemain juga terlihat tidak kompak di atas lapangan.
"Pada saat ditinggalkan Madinda, Putu Gede, Sato dan Frets Butuan kan yah. Ya itu makanya saya melihat Persib selalu mengganti pemain dan pelatih saat kompetisi bergulir. Sedangkan kunci tim itu adalah untuk tangguh dan solid adalah kekompakan tim," ucap Yudi saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).
"Saya menyoroti kekompakan tim. Gak usah dibilang lagi pemain Persib itu skuadnya terbaik, secara individu itu mumpuni, sudah wah. Cuma masalahnya kenapa di lima pertandingan Persib selalu bermain tidak enjoy, masalahnya kekompakan tim," tegasnya melanjutkan.
Yudi menuturkan, di putaran pertama, Persib yang banyak menggunakan formasi 4-3-3 dengan Levy Madinda sebagai kreator serangan dan Frets Butuan sebagai pembongkar pertahanan lawan mampu menjelma sebagai tim yang sulit dikalahkan.
Itu terbukti setelah Persib meraih catatan tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan. Namun hengkangnya pemain-pemain tersebut kata Yudi, berdampak pada terganggunya kekompakan tim meski Persib mendatangkan Henhen Herdiana dan Stefano Beltrame sebagai penggantinya.
"Setelah Madinda gak ada, Frets Butuan gak ada, Sato gak ada, Putu gak ada, itu hilang. Bukan berarti Beltrame jelek, bukan berarti Henhen jelek, tidak menurut saya. Sekarang bukan waktunya adaptasi lagi, di putaran kedua Persib mengganti pemain. Otomatis beradaptasi lagi dan itu lama," jelasnya.
"Sedangkan tim lain mempertahankan kekompakan tim, seperti Borneo FC, PSIS bagus, Bali United," imbuhnya.
Baca juga: Duh, Persib Gagal Menang Lagi di Liga 1 |
Dia juga menyinggung sikap manajemen Persib yang dengan mudah melepas pemain saat kompetisi masih bergulir. Minimal menurut Yudi, bongkar pasang pemain dilakukan di akhir musim atau saat kompetisi selesai bergulir.
"Mengenai kontrak pemain harus dipastikan, jangan sampai begitu saja bisa dilepas. Kaya Frets, Madinda, Putu Gede dengan mudah lepas kan. Akhirnya mengganggu kekompakan tim. Minimal di akhir kompetisi, ini dalam perjalanan, dalam tim bagus (tapi dilepas)," tutup Yudi.