Marcus Rashford bikin ulang di Manchester United. Dia mangkir latihan usai dugem di Belfast dan absen saat MU melawan Newport Country akhir pekan lalu di Piala FA. Karena kejadian itu Rashford mendapat hukuman.
Namun nasib Rashord lebih beruntung dibanding Jadon Sancho. Meski sama-sama bikin ulah, Sancho mendapat perlakuan berbeda. Manajer Erik ten Hag menjelaskan alasannya.
Baca juga: Tugas Berat Mencari Pengganti Juergen Klopp |
Dilansir detikSport, kasus Rashford disebut diselesaikan secara internal. Ada kabar bahwa sang penyerang kena hukuman potong gaji, namun Ten Hag menutup rapat-rapat masalah ini, menyatakan kasus sudah selesai dan tak ada yang perlu diungkap ke publik. Ia juga berlatih normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Sancho baru saja dipinjamkan ke Borussia Dortmud pada Januari lalu usai berlatih sendirian selama lebih dari empat bulan. Ia diasingkan karena secara terbuka menyanggah pernyataan Ten Hag soal alasan dirinya tak dibawa ke London saat menghadapi Arsenal di awal musim.
Tentang perbedaan sikap MU terhadap kedua pemain, Ten Hag mengatakan semuanya disebabkan perbedaan kedua pemain dalam bersikap. Rashford memilih diam dan tak berkomentar, sedangkan Sancho blak-blakan dan menimbulkan kegaduhan baru.
"Semuanya bisa diselesaikan secara internal. Tapi Jadon memilih buka-bukaan ke publik," ujar Ten Hag dalam jumpa pers, Rabu (31/1), dikutip ESPN.
"Pertama-tama, para pemain di level setinggi ini harus bisa menjaga diri sendiri, inilah yang bisa dituntut dari seorang pemain."
Baca juga: Xavi yang Merasa Tak Dihargai di Barcelona |
"Pemain harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Ketika anda ingin bermain di level tinggi, maka anda juga dituntut memiliki gaya hidup tertentu. Selalu begitu. Ayolah, kita berbicara tentang pemain di level top."
"Saya tak perlu mengajari mereka. Kalau sudah bermain untuk Man United, mereka sudah harus tahu," jelas Ten Hag.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.