Sevilla rupanya akrab dengan nasib buruk pada musim ini. Klub asal Spanyol itu lebih 'mesra' dengan zona degradasi ketimbang tim papan atas, atau perebutan gelar juara. Ya, Sevilla babak belur karena sulit meraih kemenangan pada musim ini.
Mengutip dari detikSport, dalam satu dekade terakhir, Sevilla beberapa kali finis di posisi tiga besar Liga Spanyol. Los Nervionenses pun turut bersinar di pentas Liga Europa dengan lima titel juara.
Sayangnya sejak dua musim terakhir, Sevilla terpuruk. Musim 2022/2023 lalu, Sevilla finis di posisi ke-12 meski masih bisa juarai Liga Europa. Musim ini lebih amburadul. Masuki pertengahan musim, Sevilla berada di papan bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbaru pada Sabtu (13/1) dini hari WIB, Sergio Ramos dkk kalah 1-2 dari Alaves. Hasil itu membuat mereka masih huni peringkat ke-16 Klasemen Liga Spanyol dengan 16 poin dari 20 laga.
Celakanya, Sevilla sama poinnya dengan celta Vigo di bawahnya. Sevilla juga cuma berjarak satu poin dari Cadiz (15 poin), Cadiz masih bermain 19 laga.
Baca juga: Isco yang Kembali Terlahir |
Dilansir dari Marca, Sevilla sudah memecat dua pelatih di musim ini yaitu Jose Mendilibar dan Diego Alonso. Gonta-ganti pelatih, tentu tidak membuat situasi makin membaik.
Sevilla turut pasif di bursa transfer musim panas. Kehadiran Sergio Ramos yang 'pulang kampung' di musim ini juga tidak berbuah hasil yang manis-manis amat. Peremajaan skuad turut tidak cepat dibenahi. Apa daya, Sevilla lagi jadi bulan-bulanan. Terakhir Sevilla degradasi dari Liga Spanyol, terjadi pada tahun 1968.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Oh Sevilla... Makin Dekat ke Degradasi.
(sud/sud)