Jersey berwarna putih biru dengan nomor punggung 9 milik Sutiono Lamso yang dipajang di Pameran Foto Persib menjadi koleksi langka anggota Jersey Persib Collector (JPC). Jersey itu sudah jarang ditemui dan dimiliki para collector.
Seperti diketahui, jersey putih itu juga dikenakan Sutiono saat Persib berhasil menjadi juara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan Tahun 1993-1994 mengalahkan PSM Ujungpandang. Masih di pameran itu, ada juga jersey milik Dadang Hidayat yang dibanderol sekitar Rp 30 juta. Asal usul jersey biru bernomor punggung 10 itu didapat anggota JPC dari kolega Dadang Hidayat.
Founder JPC Nays Muntahar mengatakan komunitas JPC resmi didirikan di Bandung pada tahun 2016 oleh pencinta Persib yang merantau ke Bandung. Dan, melanjutkan pendidikan di Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas tahun 2016 itu, antusiasnya bagus, karena sebelumnya kita sudah fokus ke jersey, tapi belum ada wadahnya. Awalnya (pendiri) ada sekitar 4 orang namanya awalnya itu hastag jersey Persib, 2016 itu sudah aja bikin Jersey Persib Collector, kami mengoleksi jersey original," kata Nays kepada wartawan di Pameran Foto Persib di Bandung, Minggu (7/1/2023).
Tak hanya original, jersey yang dikoleksi anggota JPC merupakan jersey yang berasal dari pemain Persib langsung, ada juga jersey baru. "Ada aturan jika ingin gabung wajib punya jersey original, di beberapa event, baik di Bandung atau lokal, diwajibkan pakai jersey Persib original," ungkap Nays.
Menurutnya, saat ini anggota JPC jika dikumpulkan mencapai 500 orang dan kerap berkumpul jika ada event. Nays menyebut, seni dari komunitas JPC bukan bagaimana rasanya jika jersey original dipakai, tapi cara mendapatkan kersey itu yang memiliki cerita tersendiri.
"Jadi itu seni cari jersey, yang kita nikmati bukan memakai jerseynya, tapi ketika proses mencarinya," ujarnya.
Nays mencontohkan saat dirinya berhasil mendapatkan jersey milik Ruhyat pemain Persib yang berkarir di tahun 2003 lalu. "Contoh yang ini, saya ngejar ke Wado Sumedang, saya dari Lembang, sengaja datang ke sana, ada info dari teman juga, dapat dari pemain Ruhyat, pemain 2003," jelasnya.
Nays menyebut, untuk harga jersey sendiri tergantung kelangkaan dan latar belakangnya tersendiri. Jersey milik Sutiono Lamso menjadi jersey paling langka, begitupun pemain lainnya yang berkarir pada masanya.
"Kalau di collector harga relatif, saya belum punya jersey ini berapa pun harganya pasti saya beli, untuk sekarang di JPC harga 25-30 juta (paling mahal). Pokoknya jersey Persib juara, tahun lama," ucapnya.
Nays juga mengatakan, untuk dapatkan jersey Persib tersebut tidak mudah, tawaran bisa datang dari sesama collector atau masyarakat umum lainnya yang menawarkan ke JPC.
Baca juga: Bad Boy Bandung dari Chile |
Disinggung Nays memiliki berapa banyak koleksi jersey, dia sebut lebih dari 200 jersey. "Kalau di rumah saya dijumlahkan, bisa antara 200-250 Persib semua," tuturnya.
Nays juga mengungkap, mengapa jersey Persib era 1990-2000 harganya mahal, karena bahannya lebih awet. "Kalau jersey dulu lebih aman, lebih awet, rentan rusak minim, beda dengan keluaran sekarang, kenapa berani dengan harga di atas, kita keluarkan segitu, jersey 10-15 tahun tetap awet. Sekarang-sekarang 4-5 tahun copot dan pecah," pungkasnya.
(wip/sud)