Berbagi Kebahagiaan di Laga Persahabatan Persib Legend Vs Timnas Amputasi

Berbagi Kebahagiaan di Laga Persahabatan Persib Legend Vs Timnas Amputasi

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 10 Des 2023 18:31 WIB
Laga persahabatan Timnas Amputasi Indonesia Vs Persib Legend
Laga persahabatan Timnas Amputasi Indonesia Vs Persib Legend (Foto: Rifat Alhamidi/detikjabar).
Bandung -

Tiga mantan pemain Persib Bandung mengikuti laga persahabatan melawan Timnas Amputasi Indonesia, Sabtu (9/12/2023). Pertandingan yang dipenuhi gelak tawa tanpa mementingkan gol yang tercipta ini pun berlangsung cair untuk memberikan support satu sama lain.

Ketiga mantan pemain Persib yang turut serta pada laga kali ini adalah Zaenal Arif, Eka Ramdani dan Usep Munandar. Mereka satu tim dengan sejumlah awak media melawan Timnas Amputasi Indonesia yang sudah menorehkan prestasi dengan tampil di Piala Dunia Amputasi Turki 2022.

Usai laga, Zaenal Arif mengaku, bangga bisa merasakan suasana pertandingan melawan Timnas Amputasi Indonesia. Ia berharap para pemain Timnas Amputasi nantinya punya klub profesional supaya mengarungi kompetisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita happy mereka happy. Secara kualitas bahwa mereka itu kualitasnya tim nasional berarti levelnya baik," kata Zaenal Arif di Progresif Futsal, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Saya harap perhatian lebih karena kita jangan melihat dari sudut pandang lain tetapi biarlah bisa mendapatkan haknya. Saya berharap mereka pun bisa ada wadahnya ikut kompetisi, karena mereka ada tim nasionalnya jadi biar tim nasional kuat tetap harus ada kompetisinya," kata Zaenal Arief.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga dirasakan salah satu pemain Timnas Amputasi Indonesia, Ajis Birmansyah. Dia mengaku, bangga bisa ikut bermain dalam pertandingan ini, apalagi melawan para mantan pemain Persib Bandung yang menjadi idolanya.

"Pengalaman yang baru juga, kita pemain dari klub Jakarta bisa main di Bandung dan ini juga membuka semua orang biar tau bahwa sepak bola amputasi itu ada gitu," ungkap Ajis.

Pertandingan ini pun, kata dia, bisa menjadi ajang sosialiasi agar sepak bola amputasi di Indonesia bisa semakin berkembang. Salah satu harapannya tentu saja, Bandung ke depan punya klub untuk mewadahi para pemain tersebut.

"Semoga ke depannya di Bandung ada klubnya juga," tuturnya.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa yang menggagas pertandingan mengatakan, bahwa laga ini digelar sebagai peringatan Hari Disabilitas Nasional. Ledia yang turut mensupport Timnas Amputasi Indonesia menyebut para pemain sebetulnya memiliki potensi jika didukung dengan kompetisi profesional.

"Alhamdulillah kita melakukan pertandingan persatuan antara tim Amputasi Indonesia dan juga dengan Persib legend beserta teman-teman media. Sekarang orang kalau ditanya tentang olahraga disabilitas, pasti menurut pikirnya paralimpik. Padahal ini adalah yang berbeda. Sementara kan yang non-disabilitas nggak masuk piala dunia gitu ya. Bukan monyombong. Tapi memang kenyataan. Nah ini sayang kalau kemudian tidak dikembangkan. Ini bibit sudah ada. Jadi lebih banyak anak-anak Indonesia yang sebetulnya punya protensi bisa kemudian diibatkan," katanya.

Ledia mengatakan, saat ini tim sepak bola amputasi banyak diisi oleh mereka-mereka yang justru bukan para atlet sepak bola. Tapi setelah dibentuk menjadi satu tim, mereka akhirnya bisa berprestasi dan membangggakan Indonesia.

"Banyak di antara mereka yang bukan pemain bola sebelumnya. Ada yang sudah pemain bola. Tapi banyak yang belum. Tapi begitu mereka amputasi, mereka jadi berpikir apa yang bisa dilakukan. Dan ternyata masih juga ya sepak bola amputasi dan ternyata bisa berprestasi," tuturnya.

Ledia bahkan menyebut, sudah ada dua orang dari tim sepak bola amputasi Indonesia yang dikontrak oleh tim dari Turki. Ia meyakini, hal ini pun dapat dikembangkan di tempat lain.

"Bagi anak-anak dengan kaki yang diamputasi sesungguhnya ini adalah kesempatan besar bagi mereka untuk bisa berprestasi dalam bidang olahraga," ucapnya.

Ledia mengungkapkan, saat ini sepak bola amputasi Indonesia sudah ada di 12 daerah. Namun demikian, banyak dari mereka yang belum terlalu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerahnya.

"Maka kita kemudian mendorong sosialisasi ini. Jadi kita mendorongnya lewat Menpora itu adalah dengan menyelenggarakan piala Menpora rutin setahun sekali. Jadi kan mereka punya banyak kesempatan," pungkasnya.

(ral/mso)


Hide Ads