.webp)
Hasil mengejutkan datang dari Babak Kualifikasi (BK) PON 2023. Tim futsal Jawa Barat gagal lolos ke putaran final PON XXI Aceh-Sumut 2024 setelah dikalahkan Banten. Kekalahan ini membuat Jabar hanya menduduki posisi runner up Grup C.
Dalam partai penentuan melawan Banten yang digelar Minggu (29/10) di GOR Futsal Jatinangor, Jabar harus mengakui keunggulan Banten dengan skor 1-3. Hasil itu membuat Jabar gagal lolos ke PON Aceh-Sumut 2024.
Adapun dalam BK PON, Jabar tergabung dalam Grup C bersama Banten, Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung. Jabar meraih dua kemenangan dan sekali kalah. Namun Banten, mampu menyapu bersih kemenangan di babak kualifikasi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kemarin kita ada di grup dengan Kalteng, Babel dan Banten, yang pertama lawan Babel menang, kedu lawan Kalteng juga menang cuma ya kita sayang lawan Banten kita kalah," Ketua Asprov Futsal Jabar Herman saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (1/11/2023).
"Dan mohon maaf saya selaku ketua futsal Jabar karena pada BK PON ini diambil juara grup, kita tidak bisa lolos ke PON nanti," ujar Herman menambahkan.
Herman menuturkan, seluruh tim telah bekerja keras di babak kualifikasi. Namun hasil berkata lain, Jabar untuk pertama kalinya sejak futsal masuk dalam PON tidak lolos ke putaran final. Dia menyatakan hasil ini jadi evaluasi bersama di tubuh Asprov Futsal Jabar.
"Ya kami sangat tidak gembira walaupun teman-teman di tim, manajer, pelatih sudah bekerja keras, tapi tentu saja ini jadi catatan yang sangat serius bagi futsal Jabar untuk perbaikan kedepannya, bukan saja tim tapi saya juga bertanggung jawab dengan ini," tegasnya.
Jabar sendiri merupakan salah satu favorit juara di cabor futsal. Dalam gelaran PON sebelumnya yakni di Jabar 2016 dan PON Papua 2021, tim futsal Jabar meraih satu medali emas dan satu medali perak.
"Pertama kita di Jabar juara, di Papua runner up kalah sama tuan rumah," ujarnya.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan salah satu faktor yang membuat Jabar gagal lolos ke PON Aceh-Sumut 2024 karena adanya perubahan regulasi usia. Namun dengan tegas dia menyatakan hal itu bukan jadi hal yang harus dijadikan alibi.
"Bukan kita beralibi, kita siapkan itu di usia 2003, ternyata tiba-tiba regulasi berubah jadi 2005 jadi setingkat SMA. Jadi kami kehilangan aset kami yang sudah disiapkan tidak bisa ikut serta di BK PON ini. Ini salah satu faktornya, tapi intinya dengan hasil ini kita evaluasi" tutup Herman.
(bba/sud)
