Stadion Si Jalak Harupat Bandung Dipastikan Siap 100% untuk Pildun U-17

Stadion Si Jalak Harupat Bandung Dipastikan Siap 100% untuk Pildun U-17

Erika Dyah - detikJabar
Rabu, 01 Nov 2023 08:57 WIB
Stadion Jalak Harupat
Foto: Pemkab Bandung
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memastikan Stadion Si Jalak Harupat siap 100 persen untuk digunakan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17. Saat ini, lokasi tersebut sudah steril dari berbagai aktivitas di luar kepentingan Piala Dunia U-17.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Bandung, Kawaludin mengatakan tak ada lagi pedagang kaki lima (PKL) maupun aktivitas lainnya apalagi alat peraga politik di sekitar kawasan Si Jalak Harupat.

Sebagaimana diketahui, Stadion Si Jalak Harupat akan menjadi tuan rumah pertandingan Grup D, F yang dihuni tim besar, seperti Jepang, Argentina, Senegal, Meksiko, hingga Jerman. Ada pula dua pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pertandingan turnamen timnas sepakbola internasional di bawah usia 17 tahun di Stadion Si Jalak Harupat ini akan digelar mulai 11-21 November 2023

"Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas penonton cukup besar yakni 28 ribu sudah siap menyambut para pemain muda berbakat dunia dan para penonton dari seluruh dunia," kata Kawaludin dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan dalam rangka persiapan Piala Dunia U-17, kawasan Sarana Olah Raga (SOR) Si Jalak Harupat ditutup untuk umum. Sebab, panitia FIFA dan host city terus melakukan penyempurnaan jaringan listrik dan telekomunikasi di sekitar stadion.

"Saat ini kawasan SOR Si Jalak Harupat berada di bawah kendali FIFA, ini periode exclusive FIFA mulai 27 Oktober hingga 10 Desember," ujarnya.

Selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, para penonton pun tidak diperbolehkan parkir di areal stadion dalam radius 3 kilometer. Hanya panitia dan bus pemain yang diperbolehkan parkir di areal stadion.

Oleh karena itu, Pemkab Bandung dan panitia FIFA menyediakan areal parkir penonton Piala Dunia U-17 di dua titik lokasi, yakni di kawasan Gedong Budaya Soreang (GBS) dan lingkungan Pemkab Bandung.

"Nanti para penonton difasilitasi bus oleh Pemkab Bandung untuk menuju Stadion Si Jalak Harupat. Kami sediakan 20 shuttle bus dan dari provinsi ada 10 bus," paparnya.

Untuk penonton yang menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pihaknya juga menyediakan bus khusus dari Stasiun KCJB di Tegalluar menuju Si Jalak Harupat.

"Kami targetkan 20 ribu penonton bisa hadir di stadion setiap harinya, syukur-syukur bisa penuh satu stadion. Tapi minimal 18 ribu penonton sesuai target PSSI bisa tercapai karena kami terus berkoordinasi dengan Pemprov dan kabupaten/kota lain untuk sama-sama menyukseskan Piala Dunia U-17 ini," ungkapnya.

Ia berharap masyarakat Kabupaten Bandung dan Jawa Barat dapat memanfaatkan momentum langka gelaran Piala Dunia yang digelar di Indonesia dengan berbondong-bondong hadir di stadion.

Menurutnya, tiket yang dijual untuk pertandingan sekelas Piala Dunia ini sangat terjangkau dan ramah di kantong. Harganya beragam, ada tiket untuk per pertandingan, per hari pertandingan dengan dua laga, tiket terusan, dan tiket paket keluarga.

Tiket untuk tribun utara dan selatan serta barat dan timur pun dijual dengan harga berbeda. Namun Kawaludin memastikan harga tiket Piala Dunia U-17 di Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung tetap sangat terjangkau.

Ia mencontohkan tiket terusan dijual dengan harga Rp 360 ribu untuk 12 pertandingan Piala Dunia atau hanya sekitar Rp 30 ribu per pertandingannya.

"Tentu ini harga tiketnya sangat murah, karena ini pertandingan internasional, bukan pertandingan tarkam. Sangat murah lah," tuturnya.

Ia mengatakan penjualan tiket ini menjadi kewenangan FIFA. Tiket bisa didapatkan secara daring melalui laman fifa.com/tiket. Masyarakat dapat mengakses dan membeli tiket secara online melalui laman resmi FIFA tersebut.

"Kami mengajak para pemuda, pelajar dan masyarakat penggemar sepakbola mari hadir manfaatkan Piala Dunia U-17 di Indonesia ini. Karena nanti mungkin lima atau 10 tahun lagi, yang main di Piala Dunia U-17 ini akan menjadi bintang-bintang besar dan main di timnas senior negara masing-masing," pungkasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads