Karim Benzema dituding memiliki hubungan dengan teroris usai mendukung Palestina oleh Menteri Dalam Negeri Prancis. Atas tudingan itu, Benzema mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum.
Melansir detikSport, Karim Benzema memberikan dukungan kepada warga sipil Palestina yang menjadi korban konflik antara Hamas dan Israel. Ia mengutuk Israel yang melakukan serangan tak pandang bulu hingga wanita dan anak-anak menjadi korban.
Baca juga: Plus dan Minus Borneo FC Saat Hadapi Persib |
Tindakan Pemain Al Ittihad ini dikecam oleh pejabat Prancis. Ia dituding punya hubungan dengan gerakan yang dicap teroris Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benzema dikenal punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin," ujar Darmain kepada CNews.
Selain Darmain, pejabat Prancis lainnya turut memojokan Benzema adalah anggota parlemen, Nadien Morano. Ia menyebut Benzema sebagai agen propaganda Hamas karena mendukung Palestina. Prancis sendiri dalam konflik Hamas dengan Israel sudah mengatakan bakal berpihak ke Israel.
Benzema langsung merespons, tudingan itu. Eks bintang Real Madrid itu melalui pengacaranya menilai tudingan tersebut mengada-ada.
Pihaknya berencana mengajukan tuntutan hukum kepada pejabat Prancis. Pejabat Prancis dinilai telah menyebarkan informasi bohong dan melakukan pencemaran nama baik kepada Benzema.
"Kami sedang mempertimbangkan proses hukum terhadap menteri ini untuk menjeratnya misalnya dengan undang-undang tentang manipulasi informasi yang penting dari pemerintah... dan pencemaran nama baik atau bahkan penghinaan publik, karena tidak adanya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang menurutnya terkenal buruk, jelas-jelas ini dikatakan untuk menghina," bunyi pernyataan pihak Benzema dikutip dari Onefootball.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)