Penampilan Manchester United di awal musim ini masih angin-anginan. Sejumlah pemain disorot karena permainan yang tak meyakinkan.
Dilansir detikSport, Manchester United memulai musim dengan performa canggung. Memang dua kemenangan diraih dari tiga laga, namun itu didapat dengan susah payah.
'Setan Merah' kalah dominan saat menjamu Wolverhampton Wanderers di pekan pertama. Meski menang 1-0, MU tak mampu mengimbangi lini tengah Wolves, yang bahkan 'nyaris' mendapatkan penalti untuk menyamakan skor di penghujung laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan dari Tottenham Hotspur di pekan kedua kurang lebih cukup untuk menggambarkan bahwa performa mereka belum sip. Hal itu dikuatkan dengan start buruk saat menjamu Nottingham Forest, ketika Andre Onana bobol dua kali di empat menit awal.
MU memang comeback dan menang 3-2, tapi menyisakan banyak catatan buat Erik ten Hag. Kemenangan itu juga berhasil diraih berkat 'bantuan' penalti, yang sukses dieksekusi Bruno Fernandes.
Eks pemain dan manajer Liverpool Graeme Souness menyebut tiga pemain sayap MU dianggap tak memberikan kontribusi maksimal untuk tim. Mereka yaitu Antony, Jadon Sancho, dan Alejandro Garnacho.
"Di sayap, lihatlah Jadon Sancho, Antony, dan Alejandro Garnacho. Saya rasa tak satupun dari mereka cukup bagus untuk menjadi pemain United untuk jangka panjang dan membawa klub ke posisi yang mereka inginkan sebagai raksasa sepakbola dunia," tulis Graeme Souness di Daily Mail.
Secara lebih luas, pria yang kini menjadi komentator itu juga melihat perekrutan-perekrutan MU sejauh ini belum menunjukkan sesuatu yang meyakinkan. Terutama pemain-pemain yang direkrut karena riwayat kerja sama dengan Ten Hag di Ajax, semisal Antony, Lisandro Martinez, hingga Andre Onana.
Hal ini menunjukkan perbedaan tuntutan di Liga Belanda dan Liga Inggris. "Dalam hal perekrutan, Ten Hag sudah sangat bergantung pada pemain-pemain yang dia kenal. Mereka semua harus unjuk gigi buat dia sekarang," sambungnya.
Baca juga: Pemain Baru Rasa Lama di Inter Milan |
"Merupakan sebuah lompatan kuantum, dari bermain buat Ajax di Eredivisie lalu ke klub terbesar di Inggris dan memainkan laga selayaknya final turnamen setiap pekan, dan itulah yang dia minta dari para pemain ini."
"Saya tak yakin ada dari mereka yang memenuhi standar yang dibutuhkan, demi membuat Manchester United tim terbaik di negeri ini lagi," imbuh Souness.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.