Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak kaget saat mendapat kabar tentang tiga pemainnya yang terkena hukuman larangan bertanding. Sebab, Persib bakal melawan Barito Putera pada pekan kedelapan Liga 1 2023/2024, Minggu (13/8/2023).
Tiga pemain Persib yang mendapatkan sanksi larangan bertanding yaitu I Putu Gede, Marc Klok, dan Ciro Alves. I Putu Gede dilarang bermain selama empat pertandingan. Kemudian Ciro dan Klok masing-masing dua pertandingan. Komdis PSSI menilai ketiga pemain itu telah melanggar kode disiplin karena memprovokasi suporter.
Baca juga: Bukan Hal Mustahil Kalahkan Persib di GBLA |
Bojan Hodak mendapatkan kabar tentang sanksi ketiga pemainnya pada Sabtu (12/8/2023), sehari jelang pertandingan melawan Barito Putera. Bojan Hodak pun kaget. Persib tak terima dengan keputusan Komdis PSSI. Persib pun mengajukan banding atas keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai pertandingan besok, persiapan kami tidak ideal karena saya tidak tahu siapa yang bisa main, dan siapa yang tidak bisa. Tiba-tiba ada beberapa pemain yang terkena larangan bermain, dan kami masih melakukan banding," kata Bojan Hodak saat jumpa pers jelang laga lawan Barito Putera di Stadion GBLA, Sabtu (12/8/2023).
Bojan Hodak menganggap keputusan Komdis PSSI yang memberikan hukuman jelang sehari pertandingan seperti permainan sirkus. Bojan Hodak kemudian berkelekar dengan membandingkan liga profesional dengan bermain sepak bola di video game atau playstation.
"Saya tidak tahu siapa yang mengambil keputusan, tapi menurut saya ini seperti bermain playstation, kalian bisa begitu saja memasukkan atau mengeluarkan pemain. Kami berlatih bersama tiga sampai empat hari, dan satu hari sebelum pertandingan mereka memberi tahu bahwa pemain-pemain tersebut terkena hukuman. Ini lucu," kata Bojan Hodak.
Lebih lanjut, Bojan Hodak mengungkapkan kekesalannya terhadap keputusan Komdis PSSI. Ia menilai keputusan Komdis PSSI itu tak wajar. Terlebihi lagi soal hukuman yang diberikan kepada I Putu Gede. Pemain asal Bali itu harus absen empat laga.
"Jika mereka berkelahi, atau jika mereka membunuh seseorang (layak dihukum). Kalau ada hukuman berupa denda dan itu oke, tapi jika larangan bermain itu tidak seharusnya terjadi," ucap pelatih asal Kroasia itu.
"Empat pertandingan jika dia meninju, bergulat maupun berkelahi (itu wajar). Tapi saya tidak melihat apapun terjadi. Dan, ada teriakan yang membuat pemain emosi, sepak bola kerap menyebabkan emosi dan itu normal," kata mantan pelatih Kuala Lumpur FC itu menambahkan.
(sud/mso)