Kasus tenggelamnya pelajar Sukabumi bernama Mandala Aditya Pratama (13) masih diusut polisi. Rangkaian proses penyelidikan dilakukan termasuk memeriksa saksi.
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan tim dari Reskrim Polsek Nagrak dan Satreskrim Polres Sukabumi sudah melakukan beberapa tahapan. Ekshumasi jasad korban juga sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya.
"Tim dari gabungan yaitu dari Polsek Nagrak dan juga Satreskrim Polres Sukabumi sudah melakukan beberapa tahapan ya, kemaren sama-sama kita tahu bahwa dilakukan autopsi ya dari gali kubur dengan pemeriksaannya, nanti kita tinggal nunggu hasil dari tim forensik," kata Maruly kepada detikJabar, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari pemeriksaan forensik, dijelaskan Maruly akan menjadi panduan dalam penentuan apakah kasus tersebut akan di lanjutkan menjadi penyidikan atau tidak.
"Nanti hasil autopsi itu akan menjadi panduan dalam salah satu penentuan dari proses penatapan, apakah ini penyidikan atau bukan, itu yang pertama. Kedua penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi, baik itu dari pihak keluarga korban, kemudian saksi-saksi, baik yang ada di sekitar TKP, termasuk pihak sekolah dan juga panitianya," ujar Maruly.
Polisi juga bakal melakukan pemeriksaan secara maraton terkait peristiwa tersebut. Hal itu berlanjut kepada proses gelar perkara untuk penentuan langkah selanjutnya yang akan ditetapkan polisi.
"Pemeriksaan ini full akan dilakukan secara maraton dan hari ini juga akan dilakukan gelar perkara, apakah perkara ini bisa naik ke proses penyidikan, termasuk nanti pemeriksaan saksi-saksi lain yang akan menguatkan. Apakah nanti hasil gelar perkara penentuan naik proses penyidikan ke siapa yang akan layak hasil gelar perkara untuk ditetapkan tersangka," bebernya.
Terkait apakah ada penetapan tersangka, Maruly menegaskan hal itu akan diungkap usai gelar perkara. "Ya kita lihat nanti hasil gelar perkaranya," imbuh Maruly.
Sebelumnya, pihak keluarga sempat menyebut tidak adanya kehadiran pihak sekolah saat peristiwa maut yang menewaskan korban Mandala terjadi. Namun fakta lain, diketahui pihak sekolah dan kepolisian ikut mengevakuasi jasad korban.
"Yang jelas pada saat kejadian, termasuk juga dari pihak sekolah juga membantu melaksanakan evakuasi bersama polsek dan Forkopimcam, berjalannya ini kami tidak terlalu memperhatikan ya bagaimana proses komunikasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga korban," jelas Maruly.
Terkait apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian itu, Maruly meminta awak media untuk bersabar. "Itu bagian daripada proses penyelidikan yang sedang dilakukan secara maraton, nanti itu akan ditampilkan pada saat nanti gelar perkara," pungkasnya
(sya/dir)