Sejumlah pelatih yang dirumorkan dengan Persib, yakni Marcel Keizer, Park Hang-seo, Paul Munster, Mario Gomez, hingga Benjamin Mora. Selepas Luis Milla pergi, Yaya Sunarya yang menjabat sebagai pelatih fisik ditunjuk sebagai caretaker.
Yaya baru memainkan satu laga, saat Persi dijamu PSM Makassar. Namun, hasilnya minor. Persib kalah dari PSM 2-4 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (22/7/2023). Persib sulit mengembangkan permainan.
Baca juga: Persib Bidik Eks Pelatih Sporting Lisbon? |
Dua gol Persib itu dicetak jelang laga berakhir. Kini, tanpa pelatih, tanpa kemenangan, dan pincangnya kursi staf pelatih, membuat Persib harus terdampar ke zona degradasi. Lantas, siapakah pelatih yang bakal menggantikan Luis Milla?
Marcel Keizer
Pelatih asal Belanda, Marcel Keizer dirumorkan bergabung dengan Persib. Keizer statusnya tanpa klub. Keizer masih menganggur. Sebelumnya Keizer melatih klub asal Abu Dhabi, yakni AL-Jazira.
Bersama Keizer, Al-Jazira berhasil menjuarai UAE Champions. Keizer melatih Al-Jazira pada musim 2018. Namun, hanya sebentar. Pada musim itu ia hanya memainkan 11 laga. Menang lima kali, imbang empat kali, dan kalah dua kali.
Setelah 11 pertandingan bersama Al-Jazira, Keizer kemudian pindah ke Sporting CP, dikenal juga Sporting Lisbon. Klub yang membesarkan nama Cristiano Ronaldo. Keizer sukses membawa Sporting Lisbon juara Piala Portugal pada 2019. Keizer gagal membawa Sporting juara liga.
Usai melatih klub papan atas Portugal itu, Keizer balik lagi ke Al-Jazira. Ia dikontrak untuk musim 2019 hingga 2023. Selama 2019 hingga 2023, Keizer memainkan sebanyak 125 laga bersama Al-Jazira. Ia menang 67 kali, kalah 35 kali, dan hasil imbang sebanyak 23 kali. Poin per match (PPM) selalu tinggi saat melatih Al-Jazira dan Sporting.
Kini Keizer menganggur. Kontraknya dengan Al-Jazira selesai pada 2 Juni 2023 lalu. Keizer pun dirumorkan bakal merapat ke Persib.
Sebelum ke Sporting dan Al-Jazira, Keizer juga sempat melatih Ajax pada 2017. Bersama Ajax ia memainkan laga sebanyak 26 kali. Menang sebanyak 14 kali, kalah enam kali, dan hasil imbang 4 kali.
Keizer merupakan pelatih yang juga jebolan pemain Ajax. Sejak usia dini ia menimba ilmu sepak bolanya di Ajax. Namun, kariernya hanya sampai membela Ajax U-21. Setelah itu, berkarier di Cambuur. Klub yang juga pernah ia latih.
Paul Munster
Paul Munster punya catatan apik yang tak kalah dengan Luis Milla. Kedatangan Paul Munster di Bhayangkara FC pada musim 2019 tak jauh berbeda dengan Luis Milla saat melatih Persib.
Paul Munster langsung menyedot perhatian. Pelatih yang menyukai formasi 4-3-3 itu tancap gas membawa The Guardian merangsek ke posisi atas klasemen dalam 17 laga sisa. Bhayangkara berhasil bertenger di posisi empat saat akhir musim.
Dalam 17 laga sisa itu, Paul Munster berhasil meraih 10 kemenangan. Kemudian, seri lima kali, dan kalah dua kali. Ia mampu menggondol 35 poin dalam 17 laga itu. Dan, mencetak 29 gol, serta kemasukan 19 gol.
Pelatih berkebangsaan Swedia itu dikenal agresif. Memainkan skema 4-3-3. Bhayangkara selalu produktif cetak gol. Paul Munster konsisten membawa The Guardian bersaing ke papan atas pada musim berikutnya. Pada musim 2021/2022, musim terakhirnya di Bhayangkara, Paul Munster membawa Bhayangkara berada di posisi ketiga. Sedangkan Persib, yang saat itu diasuh Robert Alberts berada di posisi ketiga.
Selama menukangi Bhayangkara, Paul Munster melakoni 57 pertandingan. Pelatih agresif itu hanya kalah sembilan kali. Kemudian, ia memenangkan sebanyak 30 laga, 9 dan seri delapan laga. Total gol yang diciptakan Bhayangkara pun mencapai 83 (gol), kebobolan 52 gol. Ia mengemas 108 poin selama menukangi Bhayangkara. Poin per match (PPM) 1,89.
Mario Gomez
Mantan pelatih Persib Mario Gomez juga diromurkan bakal kembali. Mario Gomez pernah melatih Persib Bandung pada 2017-2018. Pelatih asal Argentina itu memainkan sebanyak 35 laga bersama Persib.
Gomez memenangkan 15 laga, kemudian kalah 10 kali, dan imbang 10 kali. Meraih 55 poin dari 35 laga itu. Gomez membawa Persib finis di posisi empat.
Setelah bersama Persib, Gomez kemudian pindah ke Borneo FC. Namun, Gomez tak mampu membawa Borneo berada di lima besar. Borneo hanya bertengger di posisi tujuh pada Liga 1 2019. Borneo hanya mampu meraih 51 poin dari 34 pertandingan.
Dari 34 pertandingan yang dilakoni Borneo itu, Gomez mampu memenangkan 12 laga, kemudian imbang 15 laga, dan kalah 7 laga. Pelatih yang menyukai formasi 4-4-2 itu hanya semusim dengan Borneo FC. Kemudian pindah ke Arema FC, dan hanya beberapa pertandingan dan kembali Borneo. Namun, karena situasi saat itu pandemi COVID-19, akhirnya Gomez memilih balik Argentina.
Statistik Gomez itu tak lebih baik daripada Paul Munster. Saat musim 2019, Paul Munster mampu membawa Bhayangkara FC bertengger di posisi empat. Sedangkan Borneo yang ditukangi Gomez, hanya duduk di posisi tujuh.
Benjamin Mora
Kedatangan pemain anyar Levy Clement Madinda yang dipinjamkan dari Johor Darul Ta'zim, klub asal Malaysia rupanya menyeret nama Benjamin Mora.
Benjamin Mora dirumorkan merapat ke Persib. Saat ini, Benjamin Mora masih berstatus sebagai pelatih Atlas FC, klub asal Meksiko.
Benjamin sempat melatih Johor Darul Ta'zim pada 2017 hingga 2018. Kemudian, pergi dan balik lagi ke Johor pada 2020-2022.
Bersama Johor, Benjamin Mora telah memainkan 59 laga. Ia hanya kalah enam laga. Dan, Benjamin memenangkan 44 laga. Sementara itu, sembilan laga lainnya berhasil imbang.
Sekama menukangi Johor, Benjamin membawa Johor begitu produktif. Dalam 59 laga, Johor berhasil mencetak 142 laga. Dan, hanya kemasukan 40 gol. Poin per match (PPM) Benjamin di Johor begitu tinggi, yakni 2,39. (sud/mso)