Tak Ada Demokrasi di Ruang Ganti MU

Erik ten Hag memastikan tak ada demokrasi di ruang ganti Manchester United, khususnya untuk menentukan kapten tim. Ia memastikan tak akan ada pemungutan suara untuk menentukan kapten tim.

Sebagai gantinya, ia sendiri yang akan menunjuk kapten MU musim depan. Jadi, semuanya akan terantung pada keinginan Ten Hag.

Dikutip dari detikSport, Harry Maguire dikabarkan akan dicopot sebagai kapten MU musim depan. Sehingga praktis akan ada kapten baru.

Maguire sendiri langsung menyandang ban kapten MU setelah didatangkan dari Leicester City pada 2019. Namun, pada musim lalu jabatan itu lebih banyak dilakoni Bruno Fernandes karena Maguire lebih kerap dicadangkan.

Bek tengah internasional Inggris itu kini masuk daftar pemain yang akan dijual MU di bursa musim panas ini. Maguire dilaporkan akan tetap kehilangan ban kaptennya seandainya menolak pergi.

Raphael Varane menjadi kapten Manchester United di babak pertama pertandingan pramusim melawan Leeds United di Oslo, Rabu (12/7). Usai laga, Ten Hag menjawab seputar ban kapten MU.

"Tidak, saya tidak akan membiarkan ruang ganti melakukan pemungutan suara," lugas manajer MU ini dilansir Manchester Evening News. "Itu terserah saya."

Bruno Fernandes difavoritkan akan menjadi kapten baru MU di musim depan. Sementara itu Casemiro juga memiliki skill kepemimpinan di atas lapangan.

"Saya suka peran ini, ya, terus terang saja. Menjadi pemimpin, mengurus, menjadi seperti seorang ayah, saya suka menjadi contoh, dengan datang pertama, saya suka memainkan peran ini. [Ban] kapten itu tidak lebih dari sekadar simbol, tapi si pemain punya tanggung jawab untuk berbicara dengan wasit, berbicara dengan pemain-pemain. Saya suka menjadi pemain yang dicontoh," lugas Casemiro.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Kapten Baru MU Akan Dipilih Ten Hag, Bukan dari Voting Pemain