Persib Bandung sebagai tim sepakbola terkuat di Jawa Barat ternyata pernah dibuat tak berdaya oleh Persitas Tasikmalaya.
Persib kalah telak oleh Persitas dengan skor 1-5 dalam pertandingan yang digelar di lapangan sepakbola Dadaha Tasikmalaya pada 13 Maret 1938 silam.
Jejak sejarah pertandingan ini tertulis pada koran Sipatahoenan edisi 16 Maret 1938. Artikel ini ditulis oleh Perganda PSSI dengan judul "Manque de Combat, Kekalahan Persib di Tasikmalaya".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan di masa pra kemerdekaan Indonesia itu sontak membuat publik pada masa itu tercengang. Mereka seolah tak percaya, Persib bisa dikalahkan oleh Persitas.
"Apa yang telah ditunjukan oleh Persib di lapang Dadaha dalam pertandingan melawan adiknya, Persitas, bukan permainan Persib. Bukan Persib yang melawan Jakarta, 1-1, bukan Persib yang menjatuhkan Cirebon 7-1," demikian penggalan artikel tersebut.
Nunu Nazarudin Azhar, pegiat budaya dan literasi Tasikmalaya mengatakan pertandingan derby Jawa Barat kala itu dipenuhi oleh penonton yang memadati lapang Dadaha. "Lebih dari 400 orang datang memenuhi pinggiran lapang Dadaha. Waktu itu tentu saja belum berupa stadion," kata Nunu, Minggu (2/7/2023).
Penulis buku "Hiburan di Tasikmalaya Kemarin Dulu" ini juga mengatakan pertandingan itu merupakan bagian dari laga kompetisi antar daerah di Jawa Barat.
"Pertandingan itu bagian dari Districtwedstrijden, istilah Belanda untuk kompetisi PSSI wilayah Pasundan. Persib kontra Persitas itu adalah laga kedua pembukaan kompetisi," kata Nunu.
Jalannya pertandingan dengan tiket seharga 2 ketip ini juga berlangsung dramatis. Persitas menurunkan skuad terbaiknya, yakni Tosin (kiper), Basari, Uho, Parmas, Ahmad, Toha, Handa, Adang, Oyon, Iyus dan Masna.
Sementara Persib menurunkan Enang (kiper), Ana, Sugondo, Wahdi, Latif, Komar, Kucid, Ene, Jasin, Dia dan Arifin.
Jalannya pertandingan dipimpin oleh wasit Widodo dari Solo. Setelah peluit babak pertama ditiup, Persitas langsung menyerang. 45 menit pertama Persitas berhasil mencetak 4 gol tanpa balas.
Memasuki babak kedua, Persib berusaha bangkit melakukan perlawanan. Namun alih-alih mengejar ketertinggalan, gawang Persib malah bobol lagi. Skor berubah menjadi 5-0, Persitas unggul.
Persib baru berhasil menciptakan gol pelipur lara di menit-menit akhir babak kedua. Skor akhir 5-1, untuk kemenangan Persitas.
"Publik terkejut dengan hasil pertandingan ini, sampai masyarakat menyoraki rombongan pemain Persib saat pulang Bandung," kata Nunu.
Penggalan peristiwa pasca pertandingan big match ini diulas oleh koran Sipatahoenan. "Nepi ka behdieueun Mangoenredja, lebah Singaparna pangpangna, djelema kawas nu ngahadja ngabengbreng di sisi jalan, ngadon njoerakan, mojokan, djeung njarekan nu baralik peda eleh (Sampai ke sebelum Mangunreja, terutama daerah Singaparna, warga seperti sengaja berjejer di pinggir jalan untuk menyoraki, meledek dan memarahi yang mau pulang karena kalah)"
(yum/yum)