Inter Milan yang Ganas, tapi Bernasib Nahas

Soccer Update

Inter Milan yang Ganas, tapi Bernasib Nahas

Tim detikSport - detikJabar
Selasa, 13 Jun 2023 13:30 WIB
ISTANBUL, TURKIYE - JUNE 11: Players of Internazionale receive medals after the UEFA Champions League final football match between Inter Milan and Manchester City at the Ataturk Olympic Stadium in Istanbul, on June 11, 2023. Manchester City defeated Inter 1-0 to win the 2023 UEFA Champions League title on Saturday. (Photo by Serhat Cagdas/Anadolu Agency via Getty Images)
Para pemain Inter Milan. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Milan -

Inter Milan melakukan pekerjaan apik yang berakhir sia-sia. Pada akhirnya, mereka harus kalah oleh Manchester City di final Liga Champions.

Penampilan Inter sebenarnya ganas. Mereka bisa meredam permainan City dengan luar biasa. Bahkan Erling Haaland bisa dimatikan dan dibuat tak berdaya.

Akan tetapi, semuanya berujung sia-sia. Inter harus mengakui kekalahan dengan skor 1-0 dalam final yang berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Turki, Sabtu (11/6), Gol tunggal kemenangan Man City diciptakan oleh Rodri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikSport, Francesco Acerbi memandang performa Inter sangat apik. Buktinya, Manchester Biru hanya bisa melepas empat tembakan ke arah gawang dari tujuh percobaan.

Sebaliknya, Inter lebih dominan dengan melancarkan 14 tembakan dengan enam on target. Buruknya penyelesaian akhir Inter jadi penyebab mereka harus kalah.

ADVERTISEMENT

Mesin gol Man City, Erling Haaland bahkan seolah tak berkutik di laga ini. Trio bek Inter, Matteo Darmian, Francesco Acerbi, dan Alessandro Bastoni tampil menawan mematikan Haaland.

Haaland tercatat cuma punya satu peluang sepanjang laga. Itu pun bisa diamankan Andre Onana.

Hal ini yang membuat Acerbi sangat terpukul atas kegagalan meraih gelar Si Kuping Besar. Meski demikian, ia menegaskan kekalahan atas Man City ini jadi pelajaran berharga.

"Dia dua kali lebih hebat sekarang," kata Acerbi soal Haaland dikutip dari Football Italia.

"Dia adalah striker yang hebat tetapi kami melakukan pekerjaan yang baik dengan anggota tim lainnya. Saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun selama 10 menit setelah pertandingan berakhir."

"Saya menghabiskan satu hari memikirkan tentang hal-hal yang harusnya dapat saya lakukan dengan lebih baik [selama Final]. Ini adalah proses untuk memahami pertandingan Final, dan kekalahan. Itu bagian dari hidup yang terpenting adalah respon dan berkembang kami setiap hari," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Sukses Matikan Haaland Tak Cukup Bawa Inter Juara Liga Champions

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads