Perbedaan Pandangan soal Larangan Suporter Hadiri Laga Away

Round-Up

Perbedaan Pandangan soal Larangan Suporter Hadiri Laga Away

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 11 Jun 2023 19:45 WIB
Ilustrasi Bola, Ilustrasi sepak pojok
Ilustrasi (Foto: iStock/mikkelwilliam).
Bandung -

Kebijakan anyar yang digulirkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait laga tandang mengundang perbedaan pandangan. Aturan itu dikecam, namun tak sedikit yang mendukungnya demi keselamatan semua pihak jika musim baru Liga 1 Indonesia dijalankan.

Pandangan pertama dilontarkan Viking Persib Club. Mereka mengecam kebijakan ini karena berpandangan bahwa larangan suporter tim tamu untuk menyaksikan laga kandang atau away sama halnya mencederai sepak bola.

Ketua Viking Persib Club Tobias Ginanjar berpendapat jika suporter dilarang datang ke laga tandang, itu justru bakal menjadi boomerang bagi keamanan. Sebab menurutnya, larangan tersebut nantinya malah bisa menimbulkan potensi kerusuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, tapi justru menurut saya dengan dilarang seperti itu malah menimbulkan potensi-potensi kerusuhan. Jadi begini maksudnya. Kalau dilarang itu kan, bagaimana cara melarangnya. Karena kan sekarang di setiap stadion hampir semua menggunakan tiket online. Artinya, semua suporter, bukan hanya tuan rumah. Tamu pun bisa membeli," ucap Tobias, Selasa (6/6/2023).

Ia menyatakan, seketat apapun larangan itu dibuat, suporter dipastikan akan tetap datang di laga tandang. Nah dari sini lah, ia justru mengkhawatirkan terjadinya kerusuhan karena suporter rela melepas atribut supaya terbebas dari larangan PT LIB itu.

ADVERTISEMENT

"(Tapi) Justru itu kan malah bahaya karena tidak terkoordinir. Takutnya ada apa-apa, takutnya malah tidak diterima oleh tim tuan rumah malah berbahaya," kata Tobias.

"Justru, kalau diizinkan itu jelas. Koordinasi dengan pihak keamanan jelas, (koordinasi) dengan suporter tim tuan rumah jelas. Jadi keberangkatan terkoordinir. Jumlah orangnya, kuota tiketnya dan lainnya," ucap Tobias menambahkan.

Viking kata Tobias berencana melayangkan keberatan atas regulasi ini. Sebab baginya, suporter harusnya mendapat kepercayaan dan tidak melulu mendapat cap biang rusuh di setiap laga Liga 1 Indonesia.

"Harusnya bagaimana dengan kejadian kemarin-kemarin (kerusuhan dalam sepak bola), justru harusnya evaluasi. Tingkatkan keamanan sehingga tidak terjadi lagi kejadian seperti kemarin-kemarin. Jadi, bukan dengan jalan pintas dengan melarang," ucap Tobias.

"Ini mah kayak cara yang mengambil jalan pintas. Nggak mau capek, nggak mau ribet," katanya menambahkan.

Pernyataan Tobias dan Viking Persib Club itu sejatinya selaras dengan pendapat mantan pemain Persib Firman Utina. Meski tidak secara gamblang menolak regulasi terkait laga tandang, mantan kapten Timnas Indonesia mengatakan sejatinya sepak bola merupakan olahraga yang menyatukan semua pihak.

"Sepak bola itu pemersatu bangsa. Menonton sepak bola itu hiburan dan rasa cintanya terhadap olahraga ini. Kalau keamanan sudah ada yang bertanggung jawab mengamankan negara ini. Tapi, jangan dibatasi rasa cinta seseorang terhadap tim kesayangan," kata Firman melalui pesan singkatnya.

"Insyaallah sama-sama pemerintah, PSSI, pesepak bola, suporter dan lainnya, mari kita jaga sepak bola," ucapnya menambahkan.

Tak hanya Firman, Bek Persib Bandung Victor Igbonefo ikut bersuara soal regulasi anyar tersebut. Victor mengaku berat jika regulasi itu digulirkan nantinya. Meski ia optimis aturan anyar ini sejatinya dibuat untuk kemajuan liga.

"Ya sangat berat, tapi ini situasi yang selalu alami di Indonesia. Selalu ada pertengkaran antara suporter dan karena tahun politik untuk keamanan," kata Victor kepada awak media.

Berbeda halnya dengan mantan pemain Persib Bandung Yudi Guntara. Ia menilai regulasi itu merupakan langkah tepat di tengah kerawanan keamanan saat tahun politik. Salah satunya, untuk pertimbangan keamanan suporter yang menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

"Menurut pandangan saya, Ketua Umum PSSI dan LIB mengeluarkan larangan suporter hadir saat di laga tandang, karena mungkin tidak mau ada keributan. Kedua, karena Indonesia akan menghadapi tahun politik yang juga rawan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ucap legenda Persib itu, Rabu (7/6/2023).

Yudi mendukung regulasi larangan sementara agar suporter tak menonton laga away di stadion langsung. Sebab, jika terjadi hal-hal tidak diinginkan, hal itu akan berdampak luas, mulai dari jadwal pertandingan yang akan terganggu hingga potensi sanksi dari FIFA yang terus memantau secara ketat kondisi persepakbolaan di Indonesia.

"Mungkin saja, alasan-alasan itu yang membuat Pak Erick Thohir atau PSSI atau PT LIB sebagai regulator mengeluarkan larangan tersebut. Sebab, PSSI juga sedang berjuang membenahi persepakbolaan nasional, termasuk pengadaan VAR. Jadi, saya percaya kebijakan ini untuk kebaikan sepakbola Indonesia," ucapnya.

Raja Viking Persib Club Herru Joko juga punya pandangan berbeda tentang regulasi itu. Herru mendukung untuk sementara. Ia berharap regulasi itu tak berlaku seterusnya.

"Saya bisa memahami keputusan PSSI dan LIB menetapkan regulasi ini yaitu agar atmosfer sepakbola Indonesia membaik. Tapi, saya yakin bahwa, regulasi itu sifatnya sementara. Sebab, sejatinya, sepakbola itu bisa nyaman ditonton oleh siapapun dan di manapun," kata Herru.

Larangan suporter tamu datang mendukung tim kesayangannya di laga away, dikatakan Herru untuk menghindari gesekan yang akan berdampak kepada masalah keamanan dan keselamatan. Regulasi itu dilatarbelakangi oleh empati PSSI dan LIB terhadap tragedi Kanjuruhan dan beberapa insiden kerusuhan di stadion lainnya.

Menurut Herru, PSSI dan LIB tidak ingin terjadi lagi korban berjatuhan dari gesekan antarsuporter. Dan, karena sepak bola Indonesia masih dalam pantauan FIFA

"Menurut saya, regulasi ini memang tidak populer. Tapi menurut saya keren. Inilah keputusan terbaik dari PSSI dan LIB setidaknya untuk saat ini. Tujuan PSSI dan LIB ingin agar atmosfer sepak bola di Tanah Air kembali kondusif, termasuk dari sisi keamanan," kata Herru.

Setelah atmosfer sepak bola nasional kondusif lagi, Herru percaya, PSSI dan LIB akan meninjau ulang regulasinya dan kembali mengizinkan suporter tim tamu datang ke stadion.

"Sekali lagi, saya yakin bahwa, regulasi ini akan terus dievaluasi. Kalau sudah kondusif, PSSI dan LIB pasti akan mengizinkan suporter tamu untuk mendukung timnya lagi," katanya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat Iskandar Kunaefi mengaku aturan anyar tersebut telah disepakati 18 klub Liga 1. Kendati demikian, Persib berharap aturan tersebut berlaku sementara.

"Termasuk Persib, kami mengikuti keputusan PT LIB dan PSSI ini. Hanya, kami berharap ini hanya untuk sementara," kata Iskandar.

(ral/mso)


Hide Ads