Regulasi mengenai larangan supporter untuk menyaksikan laga tandang ke stadion menuai pro dan kontra. Mantan pemain Persib Bandung Yudi Guntara menilai regulasi itu merupakan langkah tepat di tengah kerawanan keamanan saat tahun politik.
Yudi Guntara mengatakan PSSI dan PT LIB punya alasan menetapkan larangan kedatangan suporter tamu. Salah satunya mempertimbangkan keamanan.
Yudi juga menyinggung soal situasi dan kondisi yang belum kondusif dalam industri sepak bola. Seperti kejadian tragedi Kanjuruhan dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut pandangan saya, Ketua Umum PSSI dan LIB mengeluarkan larangan suporter hadir saat di laga tandang, karena mungkin tidak mau ada keributan. Kedua, karena Indonesia akan menghadapi tahun politik yang juga rawan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ucap legenda Persib itu, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Sikap Viking soal Aturan Awayday di Liga 1 |
Yudi mendukung regulasi larangan sementara agar suporter tak menonton laga away di stadion langsung.
Sebab, jika terjadi hal-hal tidak diinginkan, hal itu akan berdampak luas, mulai dari jadwal pertandingan yang akan terganggu hingga potensi sanksi dari FIFA yang terus memantau secara ketat kondisi persepakbolaan di Indonesia.
"Mungkin saja, alasan-alasan itu yang membuat Pak Erick Thohir atau PSSI atau PT LIB sebagai regulator mengeluarkan larangan tersebut. Sebab, PSSI juga sedang berjuang membenahi persepakbolaan nasional, termasuk pengadaan VAR. Jadi, saya percaya kebijakan ini untuk kebaikan sepakbola Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, mantan pemain Persib lainnya Firman Utina mengatakan sejatinya sepak bola merupakan olahraga yang menyatukan semua pihak. Firman menyebut soal keamanan sudah ada pihak yang bertanggung jawab.
"Sepak bola itu pemersatu bangsa. Menonton sepak bola itu hiburan dan rasa cintanya terhadap olahraga ini. Kalau keamanan sudah ada yang bertanggung jawab mengamankan negara ini. Tapi, jangan dibatasi rasa cinta seseorang terhadap tim kesayangan," kata Firman melalui pesan singkatnya.
"Insyaallah sama-sama pemerintah, PSSI, pesepak bola, suporter dan lainnya, mari kita jaga sepak bola," ucap mantan pemain Timnas Indonesia itu menambahkan.
Firman menambahkan semua pihak yang terlibat sepak bola, termasuk suporter harus duduk bareng untuk kemajuan sepak bola.
Suara Suporter
Terpisah, Raja Viking Persib Club Herru Joko punya pandangan berbeda tentang regulasi itu. Sebelumnya, Ketua Viking Persib Club Tobias Ginanjar menolak regulasi soal larangan suporter menonton laga tandang di stadion. Herru mendukung untuk sementara. Ia berharap regulasi itu tak berlaku seterusnya.
"Saya bisa memahami keputusan PSSI dan LIB menetapkan regulasi ini yaitu agar atmosfer sepakbola Indonesia membaik. Tapi, saya yakin bahwa, regulasi itu sifatnya sementara. Sebab, sejatinya, sepakbola itu bisa nyaman ditonton oleh siapapun dan di manapun," kata Herru.
Larangan suporter tamu datang mendukung tim kesayangannya di laga away, dikatakan Herru untuk menghindari gesekan yang akan berdampak kepada masalah keamanan dan keselamatan. Regulasi itu dilatarbelakangi oleh empati PSSI dan LIB terhadap tragedi Kanjuruhan dan beberapa insiden kerusuhan di stadion lainnya.
Menurut Herru, PSSI dan LIB tidak ingin terjadi lagi korban berjatuhan dari gesekan antarsuporter. Dan, karena sepak bola Indonesia masih dalam pantauan FIFA
"Menurut saya, regulasi ini memang tidak populer. Tapi menurut saya keren. Inilah keputusan terbaik dari PSSI dan LIB setidaknya untuk saat ini. Tujuan PSSI dan LIB ingin agar atmosfer sepak bola di Tanah Air kembali kondusif, termasuk dari sisi keamanan," kata Herru.
Setelah atmosfer sepak bola nasional kondusif lagi, Herru percaya, PSSI dan LIB akan meninjau ulang regulasinya dan kembali mengizinkan suporter tim tamu datang ke stadion.
"Sekali lagi, saya yakin bahwa, regulasi ini akan terus dievaluasi. Kalau sudah kondusif, PSSI dan LIB pasti akan mengizinkan suporter tamu untuk mendukung timnya lagi," katanya.
(sud/yum)