Kala Sevilla Raksasa Liga Europa Guncang Stadion Si Jalak Harupat

Sevilla bakal melakoni laga final Liga Europa melawan AS Roma di Puskas Arena, Hungaria pada Kamis (1/6) pukul 02.00 WIB dini hari. Laga itu menjadi partai final ketujuh bagi Sevilla di Liga Europa.

Salah satu momen yang paling diingat masyarakat Indonesia, khususnya Bandung adalah saat Sevilla berhasil mengangkat trofi juara Liga Europa pada 2014. Kala itu Sevilla melawan Benfica di laga final yang digelar Juventus Stadium. Sevilla menang lewat adu penalti dengan skor 4-2.

Sevilla pun berhasil mengangkat trofi Liga Europa yang ketiga kali pada 2014. Dua trofi sebelumnya didapat saat format Liga Europa masih Piala UEFA, yakni pada tahun 2006 dan 2007. Usai mengangkat trofi Liga Europa 2014, Sevilla mengejutkan masyarakat Indonesia. Klub berjuluk Los Nervionenses itu melakoni pertandingan melawan Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada 22 Mei 2014.

BILBAO, SPAIN - OCTOBER 23: Unai Emery, Head Coach of Villarreal CF looks on during the LaLiga Santander match between Athletic Club and Villarreal CF at San Mames Stadium on October 23, 2021 in Bilbao, Spain. (Photo by Juan Manuel Serrano Arce/Getty Images) Foto: Getty Images/Juan Manuel Serrano Arce

Sevilla datang ke Si Jalak Harupat sebagai kampiun Liga Europa. Pertandingan melawan PBR itu bertajuk LFP World Challenge. Hasil keuntungan dari pertandingan itu juga disumbangkan kepada keluarga Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus. Akli meninggal dunia karena terkena tendangan kiper PSAP Sigli. Sebelum meninggal, Akli sempat dirawat di rumah sakit selama enam hari.

PBR yang kala itu dilatih Dejan Antonic sangat bersemangat melawan juara Liga Europa. Waktu itu, Sevilla dilatih oleh Unai Emery. PBR tak mampu membendung permainan Sevilla, yang kala itu diperkuat Antonio Reyes. PBR takluk 0-4 dari Sevilla di Si Jalak Harupat.

Sevilla menggempur habis PBR. Sesuai janjinya, Unai Emery menampilkan performa yang apik dan atraktif. Empat gol yang bersarang ke PBR menjadi buktinya.

Empat gol Sevilla itu dicetak oleh tiga pemain, yakni Vicente, Trochowski, dan Andujar. Vicente mencetak dua gol. Sementara Andujar berhasil mencetak gol melalui titik putih.

Gol pertama dicetak Trochowski pada menit ketujuh. Nova Arianto, bek PBR tak mampu menghalau umpan yang mengarah ke Trochowski.

Lima menit setelah gol apik Trochowski, pasukan Unai Emery mampu menggandakan keunggulan. Kiper PBR, Dennis Romanov tak mampu menghalau tendangan keras Vicente.

Unggul dua gol rupanya tak membuat Sevilla mengendurkan serangan. PBR tetap digempur. Skor 2-0 itu bertahan hingga peluit babak pertama berbunyi.

Kemudian, pada babak kedua. Sevilla masih ngotot. Sevilla berhasil menambah keunggulan melalui tendangan penalti Andujar pada menit 58. Sebelum laga berakhir, Vicente menutupnya dengan gol pada menit 91.

PBR sangat kesulitan mengembangkan permainan. Bahkan, nyaris tak ada tembakan ke gawang Sevilla selama 90 menit berjalan. Sevilla benar-benar tangguh.

Sevilla kini kembali berjuang meraih trofi ketujuhnya di Liga Europa. Klub asal Spanyol itu kini telah mengemas enam trofi Liga Eropa, 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020.

Sevilla melaju ke babak final Liga Europa 2023 setelah menang agregat 3-2 atas Juventus. AS Roma menang agregat 1-0 atas Bayer Leverkusen.