Bandung selalu syahdu kala diguyur gerimis. Kala gerimis reda, jalanan yang basah, dan udara sejuk jadi momen pas untuk berjalan-jalan sembari bercerita. Ya, cerita tentang kisah manis pada masa lalu.
Begitulah cara Persib menikmati Bandung yang basah pada akhir pekan lalu, 1 April 2023. Cerita bermula dari laju bus berwarna biru dengan kapasitas 7.684 cc jalanan kota. Bus berdimensi 11,8 meter, dan lebar 2,45 meter itu membawa rombongan bobotoh dan dua legenda Persib, yakni Adeng Hudaya dan Yudi Guntara.
Bus itu membawa misi keharmonisan. Kala itu, Persib bersama Socios menggelar Sampurasun, salah satu program kece yang menguatkan hubungan hangat antara Persib dan bobotoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program Sampurasun adalah bukti kerendahan hati Persib. Secara harfiah, menurut Kamus Basa Sunda RA Danadibrata, sampurasun merupakan singkatan dari kata sampura dan sapun yang berasal dari bahasa Sunda Kuna. Keduanya memiliki arti mohon maaf dan mohon ampun.
Balik lagi ke cerita bus Persib yang memboyong bobotoh dan dua legenda dengan tema Bandung City Tour. Persib mengapresiasi bobotoh yang telah memiliki fan token di aplikasi Socios dengan mengajaknya berkunjung ke tempat sejarah, di Mes Persib di Jalan Bali, Monumen Sepak bola, Pendopo Kota Bandung, Lapangan Tegallega, Sekretariat Persib Jalan Gurame, Stadion Persib hingga Stadion Siliwangi. Dua legenda itu menceritakan kisah yang terselip dalam setiap sudut bangunan bersejarah itu.
Perjuangan Era Perserikatan
Kepingan-kepingan kisah manis perjuangan Pangeran Biru saat menjuarai kompetisi era Perserikatan mengumpul di kepala Adeng dan Yudi Guntara. Stadion Siliwangi menjadi saksi kala Persib menjadi kampiun Perserikatan 1961, 1986, 1989/1990, 1993/1994, dan Liga Indonesia I 1994/1995.
"Terima kasih kepada PERSIB dan Socios, saya bisa bersilaturahmi dengan bobotoh dan bepergian ke situs-situs bersejarah. Hingga sekarang, setiap tim yang bertanding di sini (Stadion Siliwangi) untuk melawan Persib, akan main sangat bagus," tutur Adeng mengutip dari situs resmi Persib.
Adeng salah seorang legenda Persib yang berhasil merasakan gelar juara Perserikatan pada tahun 1986 dan 1989/1990. Mengutip dari arsip Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation (RSSSF), Persib memulai kompetisi tahun 1986 dengan baik apik. Maung Bandung mampu menduduki klasemen teratas dengan 17 poin dari 10 laga yang dilakoni pada babak grup Wilayah Barat.
Era ini, perhitungan poinnya masih menginduk pada aturan lama. Dua poin untuk kemenangan, dan satu poin hasil seri. Persib kala itu berhasil menang 7 pertandingan, dan tiga kali seri. total 17 poin.
Kemudian, pada babak enam besar. Persib mampu bertengger di posisi dua dan berhasil melaju ke tiket final. Pada babak enam besar ini, dari lima laga yang dilakoni, Persib meraih dua kemenangan, dua seri dan satu kekalahan. Totalnya enam poin.
Pada babak final, Pangeran Biru melawan Perseman Manokwari. Laga digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 11 Maret 1986. Gol tunggal Djajang Nurdjaman membawa Persib juara kompetisi.
Sementara itu, partai final pada era Perserikatan 1989/1990, Persib bertemu dengan Persebaya. Persib menang 2-0. Pemain belakang Persebaya, Subangkit melakukan gol bunuh diri pada menit 7. Kemudian, Persib menggandakan keunggulan melalui gol Dede Rosadi pada menit 59.