Cerita Kala Berlaga di Asia
Senada disampaikan Yudi Guntara. Stadion Siliwangi menjadi saksi ketangguhan Persib dalam menjamu tim tamu era Perserikatan 1993/1994. Yudi kala itu merupakan pemain andalan Persib.
"Di era saya, Kompetisi Perserikatan terakhir, yang sangat berkesan adalah kala PERSIB tidak pernah kalah saat main di kandang (Stadion Siliwangi), hanya pernah imbang lawan PSDS. Lalu, di sini juga kami bermain hingga perempat final Piala Champions Asia 1995," ucap Yudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudi salah seorang mantan pemain yang pernah membawa Persib juara 1993/1994 dan 1994/1995. Selain itu, Persib pernah tampil apik di level Asia. Namun, gugur pada babak perempat final.
Mengutip dari RSSSF, Persib mewakili Indonesia berlaga di level Asia yakni Champions' Cup 1995/1996. Maung Bandung masuk zona Asia Timur. Di putaran awal, Persib bertemu dengan Bangkok Bank.
Maung Bandung tampil apik. Pada pertemuan pertama, Maung Bandung berhasil menang di kandang dengan skor 2-0. Kemudian, kalah pada pertemuan pertama dengan skor 0-1. Persib unggul agregat gol dari Bangkok Bank, dan berhak melaju ke putaran kedua.
Pada putaran kedua, Persib bertemu dengan Pasay City, tim asal Filipina. Pangeran Biru berhasil menyelesaikan putaran kedua dengan begitu mudah. Persib menang 3-1 saat bermain di Stadion Siliwangi, dan menang 2-1 saat melakoni laga tandang. Persib pun melaju ke babak perempat final.
Pada babak perempat final, kompetisi Champions' Cup menggunakan sistem grup. Persib satu grup dengan Ilhwa Chunma, Thai Farmers Bank dan Verdy Kawasaki. Sayangnya, pada babak ini Maung Bandung tak mampu menunjukkan taringnya.
Persib tak pernah menang dalam tiga laga. Maung Bandung kalah dari Ilhwa Chunma dengan skor 2-5, kalah dari Thai Farmers Bank dengan skor 2-1, dan kalah dari Verdy Kawasaki dengan skor 3-2. Persib gagal melaju ke semifinal.
Salah seorang bobotoh, Dede Setiawan yang ikut dalam Bandung Tour City itu mengaku senang. Bahkan, pengalamannya bersama dua legenda Persib saat menjelajah tempat bersejarah, termasuk di Stadion Siliwangi bakal selalu dikenang. Bobotoh mendapatkan kisah dari para pelaku sejarah.
"Terima kasih kepada Persib dan Socios karena dari acara ini, saya bisa bertemu legenda-legenda Persib dan berkunjung ke tempat-tempat yang bersejarah," ucap Dede Setiawan.
Sekadar diketahui, Community and Activation Manager Persib Rijki Kurniawan saat menjadi pembicara dalam program GoSib di kantor detikJabar akhir tahun lalu menyampaikan, Persib memiliki program unggulan seperti Persib Goes to School, Persib Goes to Campus, Sauyunan, dan Sampurasun. Selain untuk mendekatkan Persib dengan suporter di luar lapangan, program ini menjadi cara Persib untuk meredam rivalitas suporter yang kebablasan serta kampanye melawan rasis di sepak bola.
"Kegiatan ada beberapa yang rutin seperti Sampurasun Persib yaitu forum interaksi kita dengan bobotoh untuk membicarakan berbagai topik dan kita edukasi atau informasikan. Ada juga Sauyunan, salah satu CSR Persib, Persib Goes to School, coaching clinic dan lainnya," ujar Rijki.
(sud/mso)