Jokowi Ingin Timnas U-20 Diwadahi di Satu Klub, PSSI: Belum Bicara Jauh

Kabar Nasional

Jokowi Ingin Timnas U-20 Diwadahi di Satu Klub, PSSI: Belum Bicara Jauh

Tim detikSport - detikJabar
Rabu, 05 Apr 2023 23:31 WIB
Presiden Jokowi menemui pemain Timnas U-20 di Stadion GBK. Jokowi memberikan semangat kepada Timnas U-20 setelah batal main di Piala Dunia U-20. (IG @pssi)
Foto: Presiden Jokowi menemui pemain Timnas U-20 di Stadion GBK. Jokowi memberikan semangat kepada Timnas U-20 setelah batal main di Piala Dunia U-20. (IG @pssi)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewacanakan ingin mengumpulkan Timnas Indonesia U-20 dalam satu tim. PSSI pun menanggapi wacana Jokowi.

Mengutip detikSport, Waketum PSSI Zainudin Amali menanggapi wacana Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu bakal mengumpulkan skuad Timnas Indonesia U-20 jadi satu tim. Jokowi menyayangkan jika tim tersebut dibubarkan.

Tentu hal ini sulit diwujudkan, mengingat sebagian besar pemain sudah dikontrak secara profesional oleh klubnya masing-masing. Maka itu perlu dilakukan kajian mendalam sebelum benar-benar mengimplementasikan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainudin mengatakan Presiden hanya merasa sayang jika talenta anak-anak Timnas Indonesia U-20 tak diwadahi jika dibubarkan.

"Pak presiden (Jokowi) melihat bahwa itu tidak cukup. Kemarin beliau sampaikan di SUGBK, kemudian nonton waktu Burundi (uji coba Vs Timnas Indonesia) itu, beliau melihat, 'oh bagus anak-anak (pemain Timnas U-20)'," kata Amali kepada wartawan, Selasa (4/4).

ADVERTISEMENT

"Jadinya, ya sudah bagaimana anak-anak ini dikumpulkan dalam satu klub. Dan mereka akan diwadahi. Tapi masih begitu, kami belum bicara secara jauh," ujar Amali menambahkan.

Sebenarnya, hal semacam ini bukan hal baru di sepakbola. Filipina misalnya yang membentuk 'Azkals Development Team' sebuah tim berisikan pemain-pemain muda dan bertanding di Philippines Football League atau Liga Filipina.

Jepang juga pernaha membentuk tim J League U-22 Selection untuk bertanding di J3 alias kompetisi level ketiga di Jepang musim 2014 dan 2015. Sementara di Indonesia, konsep serupa baru-baru ini diterapkan di cabang olahraga basket.

"Pandangan Pak Presiden itu bagaimana? Kalau mereka terpencar-pencar kemudian baru dikumpulkan, dengan kondisi kita itu kayaknya agak berat," ucap Amali.

"Nah di Indonesia sudah terbukti di basket ya, basket itu kan ada Indonesia Patriot, itu kan timnas tuh," tuturnya menambahkan.

Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini.

(sud/mso)


Hide Ads