Lembang, sebuah kecamatan di wilayah utara Kabupaten Bandung Barat punya sejarah panjang sebagai penghasil bibit pesepakbola tanah air yang namanya melegenda.
Sebut saja Robby Darwis, Yudi Guntara, Gatot Prasetyo, Yadi Mulyadi, hingga yang terbaru yakni Tantan yang kini juga sudah gantung sepatu. Semuanya sempat berseragam Persib Bandung yang jadi klub kebanggaan warga Jawa Barat.
Lembang sempat mandul melahirkan pemain yang mampu merumput di kasta tertinggi sepakbola tanah air. Kini, pesepakbola Lembang mulai berbenah. Pembuktian awal, mereka mampu menjuarai turnamen sepakbola yang digelar Bupati Bandung Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gelaran Piala Bupati KBB 2023 telah usai. Saya sebagai warga Lembang, sangat bangga dengan perjuangan teman-teman (pesepakbola) Lembang yang menjuarai turnamen tersebut," ujar Kukuh Wiguna, pentolan Viking Lembang kepada detikJabar, Rabu (22/3/2023).
Kecamatan Lembang keluar sebagai juara dalam turnamen yang diikuti oleh kecamatan lain di Bandung Barat. Hal itu menjadi angin segar untuk mengembalikan Lembang sebagai rahim bagi pesepakbola hebat.
"Dengan juaranya Lembang di turnamen ini, membuktikan bahwa bibit pemain sepakbola Lembang selalu beregenerasi. Selalu ada pemain bagus yang muncul," kata Kukuh.
"Dari lahirnya nama Ade Mulyono, Robby Darwis, Yudi Guntara, Budiman Yunus, Erick Setiawan, dan Tantan yang jadi juara bersama Persib tahun 2014. Itu kan satu pembuktian bahwa Lembang menghasilkan pemain hebat untuk kemajuan sepakbola nasional," tambahnya.
Bibit alami pesepakbola Lembang, kata Kukuh, sebetulnya tak akan pernah habis. Hanya saja banyak faktor yang menghambat perkembangan para pemain sampai mencapai usia emasnya.
"Harapannya pembinaan terhadap pemain ini bisa serius. Hal itu tentunya ditunjang dengan fasilitas yang memadai sehingga potensi pemain bisa berkembang dan bisa dimanfaatkan," kata Kukuh.
Baca juga: M Natshir Mau Diangkut Lagi Nggak, Sib? |
Ia berharap pemerintah Kabupaten Bandung Barat serius memajukan kancah persepakbolaan daerah, dimulai dengan konsistensi penyelenggaraan turnamen sebagai pembibitan hingga penyediaan fasilitas.
"Dan ini wajib dipikirkan serius oleh bupati bagaimana caranya pemerintahan bisa terjemahkan potensi sepakbola di KBB terutama Lembang. Jangan hanya berhenti di turnamen untuk pembinaan berjenjang, dan harus ditunjang dengan fasilitas yang baik," ujar Kukuh.
(mso/mso)