Dikutip dari detikSport, Ronaldinho dipenjara pada awal Maret 2020 di Uruguay. Penyebabnya, mantan pemain AC Milan itu terbukti memasuki negara itu dengan paspor palsu dengan kakaknya, Robert de Assis Moreira.
Baca juga: Sengkarut Kelahiran Persib Bandung |
Atas perbuatannya itu, Ronaldinho dijebloskan ke penjara Paraguay dan menjadi tahanan rumah selama lima bulan. Pria 40 tahun itu dinyatakan bebas pada Agustus 2020, usai membayar denda sebesar 70 ribu paun (Rp 1,34 miliar) secara tunai dan akhirnya diizinkan pulang ke Brasil.
Dilansir dari berbagai sumber, Ronaldinho baru-baru ini mengenang kisahnya masuk penjara. Pertama kali masuki jeruji besi, Ronaldinho mengaku merasa ketakutan.
Ia membayangkan akan dipukuli narapidana lain. Hal-hal buruk lainnya pun sempat berkecamuk dalam benaknya.
"Saya pikir awalnya, mereka (para napi lain) akan memukuli saya dan melakukan semua hal buruk yang biasa terjadi di penjara," ujarnya.
Akan tetapi, siapa yang tidak kenal Ronaldinho. Pria asal Brasil itu justru disambut dengan tangan terbuka dan penuh sukacita. Ia bahkan langsung disuruh menampilkan trik bermain bola!
"Para napi meminta sipir untuk membawa bola sepak, supaya saya bisa melakukan beberapa trik dan menghibur mereka," ungkap Ronaldinho.
Baca juga: Biang Kerok Liverpool Nihil Trofi Musim Ini |
Keesokannya, hal itu tidak berhenti. Bukan cuma diminta pamer trik, Ronaldinho diminta main sepakbola bareng. Ronaldinho pun senang betul!
"Keesokan paginya, saya diminta bermain sampai lima pertandingan menghadapi para sipir dan beberapa napi di sel lain. Mereka benar-benar senang, saya pun ikutan senang," tutup Ronaldinho.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Cerita Ronaldinho di Penjara: Takut Digebukin, eh Disuruh Main Bola (orb/orb)