Manajer Chelsea Graham Potter mengaku mendapat ancaman pembunuhan usai rentetan hasil buruk yang diperoleh Chelsea di semua ajang.
Dilansir detikSport, ancaman tersebut datang lewat sejumlah surat elektronik. Bahkan Potter menyebut anak dan istrinya tak luput dari ancaman pembunuhan.
"Anda cuma perlu menepikannya, dan syukurlah itu adalah insiden yang terisolasi dan itu bisa datang dari mana saja. Ya, ini satu dari kejadian-kejadian semacam itu," ujarnya kepada Sky Sports.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak terlalu mengusik, sih. Ini cuma sebuah keisengan, saya rasa. Saya tak mau menganggapnya lebih penting dari itu."
"Ini memang enggak menyenangkan dan tak nyaman uat keluarga. Anda terima kritik, Anda terima disoraki ketika kalah, Anda terima apapun yang diarahkan ke Anda."
"Tapi tentu saja ada garis batas, tapi saya tidak akan jadi yang pertama dalam hidup ini yang batasnya dilintasi dan mungkin dalam hal ini, batas itu sudah dilewati," imbuhnya.
Tekanan kepada Potter memang terus bermunculan selama beberapa bulan terakhir. Hasil-hasil buruk yang dialami Chelsea sampai berdampak ke kehidupan pribadi sang manajer.
Chelsea mengalami hasil buruk sejak akhir tahun lalu. Mereka hanya meraih tiga kemenangan dalam 16 pertandingan sejak akhir Oktober 2022 dan menelan sembilan kekalahan.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.