HistoriSib: Saat Persib Perkasa Melawan Tim India

HistoriSib: Saat Persib Perkasa Melawan Tim India

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 20 Feb 2023 08:00 WIB
HistoriSib.
Foto: Ilustrasi Oris Riswan Budiana/detikJabar
Bandung -

Persib Bandung tak pernah kalah melawan tim asal India, Aryan Gymkhana. Pertemuan Persib dengan tim asal India itu terjadi pada 1952 dan 1955. Stadion Sidolig menjadi saksi perkasanya Maung Bandung.

Sejarah pertemuan Persib melawan Aryan Gymkhana itu dilaporkan sejumlah koran lama, seperti De nieuwsgier, Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode dan Java-bode:nieuws, handels-en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie.

Koran lama De nieuwsgier yang terbit pada 19 Mei 1952 melaporkan kemenangan Persib melawan Aryan Gymkhana. Pertandingan Persib melawan klub asal India itu digelar di Stadion Sidolig, yang saat ini bernama Stadion Persib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persib kalahkan Aryan 4-1," tulis De nieuwsgier, yang telah diterjamahkan mesin penerjemah dalam jaringan (daring) seperti dikutip detikJabar, Jumat (17/2/2023).

De nieuwsgier melaporkan pertandingan Persib melawan Aryan Gymkhana diguyur hujan. Permainan Persib mendapat pujian, karena Maung Bandung kala itu mampu bermain antusias dan agresif. Empat gol Persib dan satu gol tim tamu itu tercipta pada babak kedua.

ADVERTISEMENT

"Babak pertama masih 0-0," tulis De nieuwsgier.

Kala itu, Aryan Gymkhana menggelar tur di Indonesia. Aryan Gymkhana juga melawan sejumlah tim lokal. Ulasan pertandingan Aryan Gymkhana itu dilaporkan koran Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode.

Koran ini mengulas hasil pertandingan Aryan Gymkhana tahun 1952 selama di Indonesia jelang perjumpaan kedua melawan Persib. Perjumpaan kedua Persib melawan Aryan Gymkhana terjadi pada 1955.

Koran Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode yang terbit pada 14 Oktober 1955 itt melaporkan, pada lawatan pertamanya di Indonesia yakni 1952, Aryan Gymkhana melakoni enam laga. Tim asal India ini melawan klub TNI-Polri, UMS, Persija, PSSI, Persib, Solo, dan Jogja. Aryan Gymkhana hanya menelan satu kekalahan dari enam laga yang dilakoninya selama tur, yakni melawan Persib.

"Pertandingan dimainkan dalam waktu dua minggu di bulan Mei 1952. 1-1 melawan TNI/Polri. 4-2 menang atas UMS. 2-1 menang atas Persidja. 1-1 melawan PSSI. 1-4, kalah melawan Persib. 4-4 melawan Solo dan 1-0 menang atas Jogja," tulis Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode.

Antusiasme Bobotoh, simak di halaman selanjutnya.

Algemeen Indisch dagblad:de Preangerbode menuliskan sebelum melawan Persib pada Oktober 1955, Aryan Gymkhana berjumpa lebih dulu di Bandung melawan Chung Hua. Dalam lawatannya kedua di Bandung itu, tim asal India memboyong 20 pemainnya.

Pada 15 Oktober 1955, Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode melaporkan kembali situasi menjelang laga kedua tim. Pertandingan yang melibatkan tiga tim, yakni Chung Hua, Aryan Gymkhana, dan Persib mendapat respons positif dari masyarakat. Bobotoh begitu antusias. Pertandingan ini digelar di Sidolig pada Minggu dan Senin.

Karena animo yang tinggi, tiket presale beberapa jam sebelum pertandingan pun diberlakukan. Penjualan tiket dilakukan.

"Karena animo yang besar terhadap pertandingan sepak bola Chung Hua, Aryan Gymkhana dan Persib, yang akan dimainkan di Stadion Sidolig pada hari Minggu dan Senin sore, akan diadakan presale pada hari Minggu pagi antara pukul 8 hingga 11 pagi di Preanger Studio, Jalan Naripan," tulis Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode.

Persib Menang Lagi

Persib rupanya kembali tampil perkasa pada pertemuan keduanya melawan Aryan Gymkhana. De nieuwsgier yang terbit pada 18 Oktober 1955 melaporkan, Aryan Gymkhana kala pada pertandingan melawan Persib.

"Seperti yang pertama, Aryan Gymkhana kalah pada pertandingan kedua di Bandung dengan skor 1-4," tulis De nieuwsgier.

Koran De nieuwsgier menyebut Aryan Gymkhana sempat unggul 1-0 pada babak pertama. Namun, Persib berhasil membalikan keadaan. Kemenangan Persib di pertemuan kedua ini sama dengan yang pertama, yakni 4-1. De nieuwsgier melaporkan permainan antara Persib dan tim asal India itu berlangsung sengit.

"Permainan dimainkan dalam suhu tinggi, tetapi permainan tetap di bawah standar karena banyak pelanggaran," tulisnya.

Halaman 2 dari 2
(sud/orb)


Hide Ads