Rasio gol Persib Bandung disebut masih minim di Liga 1 musim ini, baik saat dilatih Robert Alberts maupun Luis Milla. Penyebabnya, Persib dianggap masih ketergantungan dengan dua penyerang asingnya, David da Silva dan Ciro Alves.
Hingga pekan ke-25, Persib total mencetak 39 gol. Meski bukan yang paling sedikit dibanding tim lima besar klasemen lainnya, namun jumlah itu dianggap masih kurang.
Dalam tiga laga awal musim ini, Persib hanya mencetak empat gol. Saat itu, Persib masih dilatih Robert Alberts sebelum menyatakan mundur karena hasil kurang maksimal pada tiga laga tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Persib ditangani caretaker Budiman dengan mencetak enam gol di empat laga. Setelah itu, Luis Milla datang sebagai pelatih kepala.
Di tangan Luis Milla, rasio gol Persib lebih baik. Dari 16 laga, Maung Bandung mencetak 29 gol. Kemenangan terbesar Persib diraih melawan Barito Putera 5-2, dan Persik Kediri 3-0.
Ketergantungan dengan pemain asing terlihat dari jumlah gol yang sudah dicetak Persib sejauh ini. David da Silva sejauh ini telah mencitptakan 17 gol, sementara Ciro Alves 9 gol. Keduanya telah menyumbangkan 26 gol bagi Persib.
Jumlah itu lebih dari setengah total gol yang dicetak Persib, yakni 39 gol. Selain hanya bertumpu pada dua nama itu, gelandang dan sayap Persib juga kurang produktif dalam mencetak gol.
"Memang kelihatannya hanya bertumpu pada penyerang, gelandang kita jarang (cetak gol) sayap juga kurang, produktivitas bertumpuk pada dua striker itu, David dan Ciro," kata legenda Persib, Sutiono Lamso.
Sutiono mengatakan, David dan Ciro memang jadi senjata Persib musim ini dan tampil sangat baik. Namun jika keduanya bisa dimatikan lawan, Persib kesulitan mencetak gol.
"Sedangkan saat main dua pemain itu banyak dijaga. Jadi harusnya saat pemain depan nggak bisa bikin gol, yang lain juga. Jadi memang masuknya minim gol ya," ungkapnya.
Hal itu seolah jadi pisau bermata dua. Kehadiran David dan Ciro memang jadi berkah bagi lini depan Persib. Tapi saat keduanya mati kutu, Persib buntu mencetak gol. Itu tak lepas dari minimnya kreativitas lini tengah Persib yang harusnya bisa jadi solusi saat keduanya mandek.
"Jadi di samping bertumpu dua penyerang (asing), kreativitas lini tengah masih kurang untuk menciptakan gol, jadi sulit ya. Dari situ, saat pemain depan dimatikan, harusnya bisa jadi opsi, jadi kita sulit bikin gol," ujarnya.
(bba/orb)