Persib Bandung baru kebobolan empat gol dari lima pertandingan terakhir di Liga 1. Itu menandakan pertahanan Persib saat ini terbilang yang cukup kuat. Namun jika melihat keseluruhan, Persib sudah kemasukan 30 gol dari 23 pertandingan musim 2022/2023 ini.
Jumlah itu melampaui total gol yang bersarang ke gawang Persib pada Liga 1 musim sebelumnya. Musim lalu, Maung Bandung hanya kemasukan 22 gol dari 34 pertandingan dan menjadikannya sebagai tim paling sedikit kebobolan.
Total gol kemasukan Persib jadi yang paling banyak di antara penghuni lima besar klasemen Liga 1 saat ini. PSM Makassar yang kini ada di puncak klasemen, jadi tim paling sedikit kebobolan, yakni hanya 19 gol dari 24 pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal musim ini jadi masa yang buruk bagi Persib soal jumlah kebobolan. Dari 10 pertandingan awal, Persib sudah kemasukan 22 gol. Bahkan lima gol sempat bersarang ke gawang Persib saat kalah 1-5 dari PSM Makassar. Itu jelas jadi rekor buruk bagi tim sekelas Persib Bandung.
Banyak yang mempertanyakan mengapa Persib musim ini jadi tim yang termasuk mudah dijebol lawan. Padahal jika melihat komposisi pemain yang ada, tidak banyak mengalami perubahan.
Nick Kuipers, Victor Igbonefo dan Achmad Jufriyanto masih ada di jantung pertahanan. Bahkan, Persib mendapat tambahan kekuatan setelah kedatangan Daisuke Sato hingga pemain serba bisa, Rachmat Irianto.
Beberapa faktor ditengarai jadi sebab jumlah kemasukan gol Persib musim ini cukup banyak. Sebut saja seperti menurunnya performa beberapa pemain seperti Victor Igbonefo dan Achmad Jufriyanto karena faktor usia. Keduanya kini telah berusia 37 dan 36 tahun.
Belum lagi, beberapa pemain mengalami cedera hingga larangan tampil karena akumulasi kartu. Termasuk pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia seperti Rachmat Irianto hingga Kakang Rudianto.
Untungnya, Persib segera berbenah termasuk dengan mendatangkan pelatih baru. Manajemen Persib menunjuk Luis Milla sebagai juru taktik menggantikan Robert Alberts yang mundur. Kedatangan Luis Milla langsung membawa perubahan, termasuk pada kekuatan lini belakang.
Dengan deretan pemain yang sama, Luis Milla merubah formasi dan gaya bermain Persib. Pelatih asal Spanyol ini menggunakan tiga bek di belakang dan memberikan tugas baru untuk Daisuke Sato. Pemain berpaspor Filipina ini diminta untuk tampil sejajar dengan dua center bek Persib.
Apa yang dilakukan Luis Milla itu langsung terlihat hasilnya. Dari 16 pertandingan di bawah asuhan Luis Milla, Persib hanya kebobolan 12 gol dengan paling banyak dua gol yang bersarang di satu pertandingan.
Analisis Mantan
Merespons 30 gol yang bersarang musim ini, legenda Persib Sutiono Lamso mengungkapkan analisisnya. Menurutnya, Luis Milla berhasil merapikan lini belakang Persib yang sebelumnya banyak kemasukan gol.
"Sebelumnya kan ini dari putaran pertama ya kebanyakan di situ waktu itu kebobolan lima gol ya lawan PSM, artinya sebelum sama Milla di belakang itu kurang rapi. Kalau sama Milla sekarang sudah rapi, covering bagus, pressure bagus, memang kalau sama Luis Milla minim yah," ucap Sutiono saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (17/2/2023).
Baca juga: Dear Luis Milla, Mau Ambil Rekor Ini Nggak? |
Dia mengungkapkan, start buruk Persib di awal musim sempat membuat kepercayaan diri pemain anjlok. Selain itu, cederanya Teja Paku Alam juga mempengaruhi kekuatan tim di belakang.
"Sebelumnya karena banyak masalah ya sering kalah jadi mentalnya down, jadi percaya diri pemain menurun. Apalagi sempat Teja cedera, Teja sangat berperan sekali sekarang ya, itu sebenarnya kalau diperhatikan di lini belakang," ujarnya.
(bba/orb)