Wasit dan asisten wasit yang memimpin pertandingan Persib Bandung vs PSM Makassar mendapat sorotan. Sebab, banyak keputusan kontroversi yang dikeluarkan oleh sang pengadil, khususnya asisten wasit.
Pada pertandingan yang dimenangkan oleh PSM dengan skor 2-1 itu, keputusan asisten wasit banyak yang dianggap keliru, seperti menganggap pemain Persib sudah dalam posisi offside.
Baca juga: 5 Fakta Kekalahan Persib oleh PSM Makassar |
Seperti momen saat Marc Klok menerima umpan Nick Kuipers di menit 69. Asisten wasit menyatakan Klok dalam posisi offside. Padahal dalam tayangan ulang, Klok berada pada posisi di depan pemain terakhir PSM Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja wasit di kancah Liga 1 pun dianggap tak becus. Bukan cuma di laga Persib vs PSM, tapi di beberapa pertandingan lainnya juga ditemukan hal serupa.
Bobbi Jaelani, bobotoh sekaligus pentolan Creative Division Viking mengaku kecewa dengan kinerja wasit di pertandingan kemarin. "Ya kalau dibilang kecewa ya kecewa. Tapi gimana lagi, bukan cuma di Persib aja, di tim lain banyak juga yang dirugikan," kata Bobbi saat dihubungi detikJabar, Rabu (15/2/2023).
Dia mengungkapkan, kualitas wasit yang bertugas di Liga 1 musim ini buruk. Bukan rahasia umum jika Indonesia tidak memiliki wasit dengan kualitas baik dan bisa memimpin pertandingan dengan adil.
"Kualitas wasit (Indonesia) musim ini buruk, banyak blunder dan membuat keputusan yang tidak sesuai. Selalu berpolemik dari zaman dulu bahkan," tegas dia menambahkan.
Bobbi menuturkan, akibat kinerja wasit yang tidak baik, berdampak pada kreativitas yang dilakukan suporter di tribun. Dia mencontohkan, di laga Persib vs PSM kemarin, suporter banyak yang terpancing emosi karena kesal melihat wasit yang tak becus.
"Sangat (terganggu) dengan kinerja wasit gitu, apalagi kalah. Jelas emosi penonton, jadi terganggu, gak fokus dukung, malah marah-marah,' ujarnya.
Karena itu, Bobbi menginginkan ada pembenahan terhadap wasit-wasit Indonesia. Selain itu, dirinya berharap teknologi video assistant referee (VAR) bisa diuji coba mulai musim depan.
"Harus dicoba untuk VAR ini, banyak pro kontra memang tapi harus dicoba untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia," katanya.
(bba/iqk)