La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir telah mendaftarkan diri menjadi bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Keduanya juga sudah menyerahkan berkas pendaftaran ke kantor PSSI di Jakarta.
Pencalonan dua sosok tersebut membawa harapan besar bagi pembenahan sepak bola nasional. La Nyalla adalah mantan Ketum PSSI 2015-2016, sementara Erick Thohir merupakan mantan presiden klub Inter Milan.
La Nyalla dan Erick Thohir juga terang-terangan menyatakan bakal memberantas mafia bola dan membersihkan PSSI dari tangan-tangan kotor jika terpilih nanti.
Merespons hal itu, Ketua PSSI Asprov Jawa Barat, Tommy Apriantono mengatakan siapapun yang terpilih sebagai Ketum PSSI nanti, harus bisa berkomitmen untuk membenahi sepak bola Indonesia. Selain itu, ia juga mengharapkan pemimpin PSSI nanti juga bisa dekat dengan pemerintah.
"Sekarang yang sudah daftar dua, Pak Nyalla akan memberantas mafia, Pak Erick juga katanya punya nyali untuk membersihkan. Artinya dua-duanya itu (bagus)," kata Tommy saat dihubungi detikJabar, Senin (16/1/2023).
"Yang saya harap adalah siapapun ketua yang terpilih harus dekat dengan pemerintah, karena ini urusannya dengan pemerintah. Walaupun pemerintah nggak boleh ikut campur," ujar dia menambahkan.
Tommy membeberkan alasan Ketua Umum PSSI harus dekat dengan pemerintah adalah lantaran semua klub di Indonesia saat ini belum memiliki stadion sendiri. Stadion yang digunakan semuanya adalah milik pemerintah.
"Tapi di kita klub itu satupun nggak ada yang punya lapangan kan gitu. Terus ada Inpres Nomor 3 Tahun 2019 (tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional), walaupun belum jalan tapi itu sudah ada," jelasnya.
Selain untuk ketua umum, Tommy juga mengharapkan adanya perombakan pada jajaran Exco PSSI. Anggota Exco kata dia harus bisa menjalankan tugasnya secara profesional, khususnya dalam hal memberantas match fixing.
"Jadi sepakbola itu memberantas mafia bola, match fixing. Dan Exco harus betul-betul itu memberantas match fixing jangan kaya sekarang, Sekjen sibuk mau jadi wakil ketua, harusnya profesional aja mengerjakan operasional PSSI," ujar Tommy.
"Mudah-mudahan ke depan siapapun ketuanya akan menentukan sekjen yang profesional. Kedua exco juga berjalan dengan ketua dan wakil ketua yang tujuannya untuk sepakbola lebih baik," lanjutnya.
Berharap Liga 3 Tetap Jalan
Tommy juga mengungkapkan harapannya agar Liga 3 tetap bisa bergulir. Sebab saat ini, hampir semua Asprov PSSI di seluruh Indonesia telah menggelar Liga 3.
"Saya berharap Liga 3 bisa jalan. Jadi yang Asprov yang sudah menyelenggarakan Liga 3 bisa dilanjutkan ke putaran nasional seperti surat bertanggal 6 Desember dimana 20 Februari akan dimulai putaran nasional," paparnya.
Meskipun nantinya Liga 2 memang tidak dilanjutkan, Tommy meminta klub yang masuk 4 besar Liga 3 putaran nasional bisa promosi ke Liga 2.
"Yaudah naikkan aja misal Liga 2 nggak jalan, tambah aja dari Liga 3 empat tim jadi nanti 32 tim (Liga 2). Mudah-mudahan itu diputuskan oleh kepengurusan PSSI yang baru," ujarnya.
Liga 3 Jabar sendiri kata dia sudah sampai di babak final dimana Persipasi Bekasi bakal menghadapi Dejan FC Depok. Partai final ini digelar di Stadion Patriot Chandra Braga pada Selasa (17/1/2023) besok.