Bobotoh sedang bereuforia merayakan kemenangan Persib Bandung dari Persija Jakarta di partai terakhir putaran pertama Liga 1 2022/2023 yang digelar di Stadion GBLA, Rabu (11/1/2023) sore kemarin. Gol semata wayang Ciro Alves membuat bobotoh senang bukan kepalang.
Pertandingan melawan Persija memang dianggap laga yang wajib dimenangi oleh Persib. Hal itulah yang kemudian membuat bobotoh begitu bersuka cita menyambut kemenangan tersebut. Terlepas dari hasil pertandingan itu, ada hal yang tak kalah penting. Rivalitas kebablasan yang terjadi antara Persib dan Persija perlahan mulai memudar.
Penggagas Bobotoh Club Eko Noer Kristiyanto menuturkan jika ada hal yang bakal sangat berpengaruh mengenai rivalitas Persib Persija ke depan setelah pertandingan kemarin. "Ada satu hal yang bukan soal pertandingan, tapi sebelum pertandingan dan akan sangat berpengaruh ke depannya. Yaitu tentang betapa lancarnya kedatangan tim Persija ke GBLA," kata Eko, Kamis (12/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko mengungkapkan di laga kemarin Persija memang datang ke Stadion GBLA dengan menggunakan kendaraan taktis (rantis) serta pengawalan ketat pihak keamanan. Namun jika melihat respons dari bobotoh, tidak ada gangguan sedikitpun saat tim Persija tiba di Bandung, datang ke Stadion GBLA maupun saat keluar setelah pertandingan.
"Tapi dari bobotoh tidak ada gangguan sama sekali ya, mulus. Saya jadi saksi belasan tahun dari tahun berapa ya saya cermati? Dari tahun 2005-an lah itu setiap Persija masuk stadion pasti aja ada gangguan ya," ungkap pria yang akrab disapa Eko Maung ini.
Eko menilai sejak rivalitas Persib dan Persija memanas, kedua tim kerap mendapat gangguan ketika bermain tandang. Eko ingat betul saat dimana ia masih aktif sebagai bobotoh dulu. Ia menuturkan, banyak cara dilakukan untuk membuat suasana kondusif sebelum pertandingan Persib dan Persija seperti pengalihan perhatian dengan menggunakan bus palsu hingga mengisi bus Persija dengan pentolan bobotoh.
"Berbagai cara dilakukan untuk membuat suasana kondusif sebelum pertandingan. Ada teknik pengalih, jadi ada dua bus nih. Satu bus yang isinya full aparat sebetulnya, bukan isinya pemain Persija. Pemain Persija isinya di bus satu lagi. Itu pertama," ujarnya.
"Lalu ada cara simpatik, yaitu bus yang datang saya ingat betul, di Siliwangi, bus Persija isinya para pentolan bobotoh, tapi ternyata nggak berhasil juga. Walaupun tau di dalamnya ada temennya tetep aja ditimpuki, kacanya pecah dan sebagainya," lanjut dia.
Karena hal itulah, pihak keamanan selalu menggunakan rantis untuk mengangkut pemain Persija saat main tandang di Bandung. Namun di laga kemarin, ia melihat semua berjalan tanpa gangguan. Bobotoh tidak ada yang merespons secara berlebihan iring-iringan kendaraan yang mengangkut tim asal Ibu Kota itu. Menurut dia, hal tersebut akan berdampak positif bagi Persib ke depannya.
"Jadi perlakukan baik kemarin di Bandung dari panpel, bobotoh, keamanan itu kita akan menanti respon ketika Persib dijamu oleh Persija di putaran kedua. Kalau misalkan sama-sama baik, bagus lancar kita bisa mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi rivalitas yang tidak sehat itu antara pendukung Bandung dan Jakarta," paparnya.
Selain itu, perang provokasi di media sosial baik sebelum maupun sesudah pertandingan kemarin menurut Eko juga tidak terlalu liar seperti tahun-tahun yang lalu. "Saya perhatikan di timeline medsos itu menurun drastis ya, karena kalau tidak ada sama sekali ya tidak benar, ada aja tapi nggak signifikan. Paling ya orang iseng cari perhatian, provokator ada aja. Tapi itu nggak ditanggapi serius," ungkapnya.
Masih kata Eko, mulai hilangnya rivalitas kebablasan itu merupakan buah manis dari aksi saling kunjung para pentolan suporter pasca tragedi Kanjuruhan. Sejak tragedi itu, suporter di Indonesia kata dia mulai menciptakan suasana konsolidasi satu sama lain. "Ini juga terbantu dengan saling kunjung. Jadi tragedi Kanjuruhan kemarin itu mau nggak mau menciptakan suasana konsolidasi diantara suporter," tutup Eko.