Perjuangan legenda sepak bola Brazil Pele mengidap kanker kolon masih terus berlanjut, bahkan pria 82 tahun itu dikabarkan menerima perawatan paliatif usai kemoterapi yang ia lakukan tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Diketahui, Pele masih aktif di akun instagramnya yang memiliki 11 juta pengikut bahkan sesekali kerap membagikan kisah perjuangannya melawan kanker kolon.
Dikutip detikJabar dari detikHealth, Pele menjalani pengobatan kemoterapi lantaran kanker usus besar. Kemudian pada awal tahun 2022, ia juga didiagnosis metastasis di usus, paru-paru, dan hati. Karena kemoterapinya tak lagi mempan, Pele kini menjalani perawatan paliatif, serta diberi langkah-langkah penanganan untuk mengurangi rasa sakit dan sesak napas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, pemain bola Brasil ini awalnya dijadwalkan tiba di rumah sakit pada Rabu (30/12) untuk ditinjau kemoterapi terkait tumor di usus besarnya. Akan tetapi, rawat inapnya ternyata dipercepat sehari lantaran Pele mengalami anasarca, pembengkakan internal, serta sindrom edema dan gagal jantung.
Rumah Sakit Israel Albert Einstein kemudian merilis laporan yang menginformasikan kondisi Pelé pada Jumat (2/12).
"Responsnya memadai dan pasien (Pele), yang tetap berada di bangsal umum, stabil, dengan peningkatan kesehatan secara umum," tertera pernyataan tersebut, dikutip dari As, Senin (5/12).
Apa Itu Perawatan Paliatif?
Perawatan paliatif yang dijalani Pele berguna untuk membantu orang dengan penyakit serius agar bisa merasa lebih baik. Umumnya, perawatan ini lebih bertujuan mencegah dan mengobati gejala atau efek samping penyakit, bukan mengatasi penyakit yang diidap.
Mengenal Kanker Kolon
Dikutip dari Mayo Clinic, kanker kolon atau usus besar terjadi akibat gumpalan sel kecil yang mulanya jinak (polip) yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu, beberapa polip ini akan membesar dan menjadi kanker usus besar. Kondisi ini biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua.
Kanker kolon kerap juga disebut kanker colorectal atau kolorektal, lantaran kerap bermula dari area rektum atau dubur yang merupakan bagian paling ujung dari usus besar.
Polip ini berukuran kecil dan sedikit bergejala. Biasanya, dokter akan melakukan tes skrining secara rutin untuk mencegah kanker kolon dengan menghilangkan polip yang masih jinak sebelum menjadi kanker.
Gejala Kanker Kolon
Berikut tanda dan gejala kanker usus besar:
• Perubahan kebiasaan BAB terus-menerus, diare, konstipasi, atau perubahan konsistensi tinja
• Perdarahan di dubur atau tinja
• Ketidaknyamanan perut terus-menerus seperti kram, gas, atau nyeri.
• Merasa usus tidak benar-benar kosong
• Kelelahan
• Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Penyebab Kanker Kolon
Seperti semua jenis kanker lainnya, kanker usus besar terjadi ketika sel tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Semua sel dalam tubuh seharusnya tumbuh, membelah, dan mati. Namun pada kasus kanker usus besar, sel-sel yang melapisi usus besar dan rektum terus tumbuh dan membelah, bahkan saat seharusnya mati.
Dikutip dari Cleveland Clinic, sampai saat ini peneliti tak yakin penyebab pasti kanker usus besar. Namun beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker ini. Adapun faktor risikonya, seperti:
• Keturunan
• Gaya hidup yang tak baik, seperti merokok, minum alkohol, obesitas, hingga tidak olahraga
• Usia
Selanjutnya Pencegahan Kanker Kolon
Beberapa hal berikut ini diyakini dapat mengurangi risiko terkena kanker. Adapun di antaranya:
- Hindari tembakau. Jika merokok dan ingin bantuan untuk berhenti, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang program berhenti merokok.
- Tidak berlebihan meminum minuman yang mengandung alkohol.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Makan makanan yang sehat. Tambahkan buah dan sayuran ke dalam menu makanan dan kurangi makanan olahan daging merah, serta makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi. Minum kopi dapat menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
- Catat riwayat medis keluarga. Kanker usus besar dapat diturunkan dalam keluarga.
Ikuti pedoman skrining kanker usus besar. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan kapan harus melakukan skrining kanker usus besar. Jika Anda memiliki penyakit usus kronis yang mudah kambuh atau riwayat keluarga kanker usus besar, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk memulai skrining lebih awal dari usia 45 tahun.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Fakta-fakta Kanker Kolon, Kondisi yang Diidap Pele Legenda Sepak Bola Brasil