Jabar Ngagaya: Intip Pilihan Outfit Kece Duo Persib Etam dan Zalnando

Pemain sepak bola tidak terlepas dari gaya berbusana yang pastinya menarik mata. Penghasilan di atas rata-rata membuat pemain bola profesional bisa dengan mudah membeli barang-barang bermerek.

Gaya outfit para pemain di luar lapangan kerap menarik perhatian para penggemarnya. David Beckham adalah pemain yang jadi kiblat dari style pemain-pemain di seluruh dunia. Gayanya yang stylish membuat Beckham sering jadi ikon merek fashion ternama.

Kemudian ada nama Cristiano Ronaldo yang juga menjadi ikon fashion pesepak bola. Apapun yang dikenakan megabintang asal Portugal ini akan selalu ditiru oleh para pecinta sepak bola.

Karena itulah, outfit selalu mendapat perhatian khusus dari para pemain sepak bola, tidak terkecuali bagi pemain lokal Indonesia. Dua punggawa Persib Bandung, Zalnando dan Beckham Putra juga dikenal sebagai pemain yang punya style aduhai.

Outfit of The Day (OOTD) dua pemain ini terlihat pas dan kekinian saat di luar lapangan hijau. Zalnando dan Beckham Putra jadi pemain Persib yang paling memperhatikan stylenya masing-masing.

Peduli pada style di luar lapangan bukan berarti membuat Zalnando harus menggunakan outfit yang aneh. Pemain asal Kota Cimahi ini mengaku, lebih menyukai gaya berbusana dengan konsep kasual ketimbang harus memakai outfit yang mencolok.

"Saya lebih suka fashion kasual, lebih santai memang. Suka pakaian santai kaya baju band, celana panjang jadi lebih ke kasual (gayanya)," kata Zalnando kepada detikJabar belum lama ini.

Menggunakan outfit yang kekinian namun tetap sesuai dengan gaya yang disukainya, Zalnando punya beberapa sosok yang dijadikan inspirasi untuk berbusana. Ada dua nama yang menurut Zalnando selalu menginspirasi.

"Inspirasi saya biasanya lihat ke Vincent Rompies (kalau influencer), kalau pemain bola saya Hector Bellerin, suka stylenya," ungkapnya.

Outfit ala Zalnando Foto: Ilustrasi Anindyadevi Aurellia

Bicara soal outfit tentu siapapun akan merasa lapar mata jika dihadapkan dengan barang-barang branded agar penampilan semakin nyaman dipandang. Zalnando pun mengaku sering mengalami hal tersebut.

Namun untuk membeli sebuah barang, Zalnando tidak melulu lapar mata. Ia selalu punya tolak ukur untuk membeli barang-barang. Mencocokan antara outfit yang sudah dimiliki jadi hal yang selalu dilakukan bek kiri Persib ini.

"Kalau laper mata wajar yah cuma kalau ke tahap membeli saya selalu melihat padu-padan baju yang sudah punya. Jadi bisa kemana-mana dicocokkan. Biasanya mencocokkan ke warna netral atau hitam," ujar Zalnando.

Soal outfit, Zalnando juga sering menggunakan merek lokal yang saat ini semakin berkembang. Beberapa merek fashion yang sering ia gunakan diantaranya adalah Hammerstout dan Bandung Belongs To Us.

"Kalau brand lokal yang saya seneng pakai itu dua sih, Hammerstout karena saya suka fitingannya skate banget. Kalau Bandung Belongs To Us karena baju suporter saya senang," ungkapnya.

Zalnando juga punya beberapa merek fesyen yang jadi favorit seperti Stone Island hingga outfit dari band ternama Rosemary hingga Koil. Pakaian-pakaian itu Zalnando beli langsung di merchant resmi merek-merek tersebut.

"Kalau pakaian favorit sih Stone Island tapi gak tiap hari pakai kalau acara aja cuma kalau celana kargonya sering. Kalau baju daily itu baju band gitu, Rosemary sama Koil yah modelnya keren. Kalau Rosemary jarang juga (desainnya)," kata Zalnando.

Selain outfit, Zalnando juga punya gaya rambut yang enak dipandang. Pemain berusia 25 tahun ini tentu punya gaya rambut sendiri yang disukai. Tapi ia sendiri tidak pernah merencanakan soal gaya apa yang ingin dipakai.

Bagi Zalnando, apapun gaya rambut atau outfit yang dipakainya, yang terpenting adalah kenyamanan. Menurut dia, kenyamanan jauh lebih penting dari merek atau model outfit tertentu.

"Gak pernah merencanakan hair style atau fashion, saya yang saya pakai yang nyaman buat saya di luar lapangan dan di dalam lapangan nyaman. Intinya yang saya pakai yang bikin saya percaya diri," ungkapnya.

Kenyamanan sekali lagi jadi hal yang paling diperhatikan oleh Zalnando saat memilih sebuah barang. Menurutnya, barang dengan merek terkenal tidak begitu penting. Yang terpenting, Zalnando merasa nyaman dan percaya diri saat memakai sebuah produk fashion.

"Menurut saya modelnya karena kalau modelnya bagus bikin saya percaya diri dan nyaman percuma kalau mereknya bagus model kurang ya saya ga akan pakai. Sebaliknya kalau mereknya biasa aja tapi modelnya keren, fitingannya bagus saya pakai. Itu jadi parameter saya," tutup Zalnando.

Lain halnya dengan Beckham Putra. Gelandang Persib Bandung ini punya pilihan sendiri soal style-nya di luar lapangan. Sebagai pesepak bola profesional, Beckham mengaku harus punya ciri khas yang bisa dengan mudah dilihat banyak orang.

"Ya sebagai pemain bola harus jadi publik figur buat orang lain karena dilihat orang. Jadi harus menunjukkan bahwa kita atlet, jadi jangan pakai fashion yang macam-macam," ujar Beckham.

Soal outfit, Beckham menuturkan kerap memakai barang-barang branded layaknya pesepakbola internasional. Selain itu, pemain bernomor punggung 7 ini juga sering memakai produk dari merek pribadinya.

"Kalau style sih lebih santai si, ke barang branded juga kadang pakai brand sendiri juga karena punya brand sendiri," ucap dia.

Beckham memang punya brand fashion sendiri yang ia beri nama E7AM. Bisnis fashion itu sudah dilakoni Beckham sejak 2020 lalu. Adik kandung Gian Zola ini juga punya beberapa pemain yang jadi inspirasi soal outfit.

"Dari ya lihat pemain luar juga fashionnya kita sebagai pemain harus memperhatikan fashion juga. (Pemain inspirasi), Neymar, Mbappe," ujarnya.

Outfit ala Beckham Putra Foto: Ilustrasi Anindyadevi Aurellia

Beckham memang menyukai barang-barang branded. Beberapa merek pakaian yang ia sukai seperti Louis Vuitton, Dior hingga Nike. "Ya paling kalau tas LV (Louis Vuitton) Dior, Nike ya sejenisnya gitu," kata Beckham.

Namun Beckham juga tidak selalu membeli barang-barang branded. Sesekali ia juga tetap membeli barang sesuai dengan kebutuhan dirinya.

"Lebih ke kebutuhan juga si, kadang pilih branded kadang enggak juga karena punya kebutuhan lain jadi harus diperhatikan gak asal beli yang mahal jadi sesuai kebutuhan aja," pungkasnya.