Bobotoh telah menjadi pemain ke-12 bagi Persib Bandung. Kehadiran Bobotoh yang mendukung Persib baik di tribun stadion maupun layar kaca memberikan semangat tersendiri bagi klub berjuluk Maung Bandung itu.
Bobotoh merupakan salah satu basis suporter terbesar di Indonesia bahkan Asia. Banyak, komunitas Bobotoh yang punya tujuan sama yakni mendukung Persib Bandung.
Namun, ada juga komunitas Bobotoh yang lain daripada yang lain. Mereka adalah Bobotoh Taqwa atau disingkat Botaq. Botaq merupakan komunitas Bobotoh yang mengutamakan kesantunan dalam mendukung Persib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Botaq lahir di tempat yang jauh dari unsur sepak bola. Ketua Umum Botaq Dede Mustiawan mengatakan, Botaq dibentuk di sebuah rumah sakit swasta yang ada di kawasan Bandung Timur pada tahun 2000-an silam. "Bobotoh Taqwa sejarahnya lahir di sebuah rumah sakit swasta di Bandung timur," kata Dede saat melakukan live instagram bersama detikJabar, Selasa (1/11/2022).
Dede menceritakan, saat itu, ia bersama beberapa teman lainnya adalah seorang karyawan di rumah sakit swasta yang rutin melakukan olahraga tiap pekannya. Usai berolahraga, banyak obrolan yang diperbincangkan, salah satunya membahas soal Persib dan Bobotoh. Ketika itu, Dede mengungkapkan, paradigma masyarakat terhadap Bobotoh sedikit negatif akibat ulah dari pendukung Persib itu sendiri.
"Ide melahirkan Botaq zaman Persib main di Siliwangi tahun 2000-an, bukan rahasia umum kalau main di situ pasca pertandingan ada cerita kurang enak, menang aja suka ada keributan apalagi kalau kalah. Banyak yang khawatir kalau Persib main apalagi kalau kalah," ungkapnya.
"Dari sana paradigma Bobotoh di masyarakat jadi negatif. Obrolan kita karyawan di RS swasta itu bagaimana kalau membuat komunitas yang bisa merubah paradigma itu bahwa tidak semua Bobotoh seperti itu, ada yang baiknya juga dan lahirlah Bobotoh Taqwa atau Botaq," lanjut Dede menceritakan.
Membawa nama taqwa, Dede mengaku ada hal yang cukup berat terpikul di komunitas Botaq. Meski begitu, ia yakin dengan nama tersebut, Botaq bisa menjadi pioner untuk suporter baik khususnya kalangan Bobotoh. "Sebenernya berat gitu yah nama taqwa, tapi dengan nama ini jadi doa juga bahwa ke depan botaq bisa jadi pioner untuk suporter dan Bobotoh yang baik," ujarnya.
Botaq sendiri hadir untuk mengkampanyekan bentuk kecintaan terhadap Persib dengan cara yang santun dan tentunya tidak melupakan kewajiban sebagai seorang umat muslim yakni ibadah.
Ketua Harian Botaq Hadi Yogi Setiawan mengungkapkan, banyak rintangan yang harus dilalui sepanjang perjalanan Botaq sejak awal dibentuk. Cacian dan hinaan kata dia sudah menjadi makanan sehari-hari. "Rintangan banyak hinaan cacian yang pesimis dengan apa yang kita perjuangkan ingin menciptakan damai lintas suporter. Fanatisme berlebihan kalau wajar tidak mungkin merugikan klubnya sendiri. Salah satunya sanksi tanpa penonton, usiran yang rugi ya Persib dan Bobotoh," ucap Hadi.
Hadi menuturkan, saat ini Botaq punya banyak aktivitas yang salah satunya adalah menghadirkan masjid mobile. Masjid mobile hadir di stadion untuk para Bobotoh yang kesulitan mencari tempat beribadah.
Selain itu ada juga kegiatan wakaf Al-Quran hingga majelis taklim yang rutin diadakan Botaq. Hadi menegaskan, Botaq punya slogan khusus dalam menjalankan berbagai kegiatannya. "Jadi bukan hanya nonton di lapangan tapi kita juga demen nongkrong di masjid. Persib hobiku, ibadah nomor satu," ujarnya.
(bba/iqk)