Menjadi pesepakbola profesional dan bermain untuk tim nasional adalah mimpi banyak anak Indonesia. Namun, tidak banyak yang bisa mewujudkan mimpi itu. Dari ratusan hingga jutaan anak di Indonesia, Yadi Mulyadi jadi salah satu yang berhasil.
Yadi Mulyadi sukses mewujudkan mimpinya bermain untuk Timnas Indonesia meski hanya di kelompok usia muda. Pria kelahiran Purwakarta, 11 Februari 2002 ini mengawali kariernya sebagai pesepakbola dari Liga Santri.
Tahun 2018, Yadi membela pondok pesantrennya, Raudlatut Tarbiyyah di Liunggunung, Kecamatan Plered, Purwakarta. Dari situlah, namanya menarik perhatian Fachri Husaini, pelatih Timnas Indonesia U-16 kala itu untuk memanggilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2018 ikut Liga Santri. Saya Pesantren Raudlatut Tarbiyyah di Plered, Purwakarta," kata Yadi saat berbincang dengan detikJabar melalui sambungan telepon, Jumat (21/10/2022).
Namun, kiprahnya di Liga Santri saat itu tidak begitu mentereng. Tim sepakbola pesantren Yadi gagal menembus babak delapan besar. Meski begitu, kerja keras Yadi di atas lapangan terpantau tim pencari bakat PSSI.
Yadi pun kemudian terpanggil menjalani seleksi dan bersaing dengan ratusan pesepakbola muda lainnya untuk bisa berseragam merah putih. "Pas ikut Liga Santri sendiri waktu itu perjalanan nggak terlalu jauh, sampai 8 besar juga nggak. Di grup aja udah kalah. Terus ceritanya ada talent scouting (pencari bakat) melihat saya main, terus saya dipanggil untuk seleksi dari seluruh Indonesia, sampai terpilih," ujarnya.
Bakat Yadi dalam mengolah si kulit bundar memang telah ada sejak kecil. Saat SD, Yadi sering mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), kejuaraan antar kecamatan hingga aktif sebagai siswa sekolah sepakbola (SSB). "Saya senang main bola emang dari SD, ikut O2SN antar SD, antar kecamatan, di provinsi. Ikut SSB juga," kata dia.
![]() |
Menjadi pesepakbola yang bisa bermain di level timnas dengan latarbelakang seorang santri tentu membuat Yadi bangga. Ia ingat betul ketika masih tinggal di pesantren. Saat itu, ia hanya bermain bola untuk mengisi waktu luang.
Tanpa alas kaki, Yadi hampir setiap sore bermain bola dengan teman-temannya di lapangan sekitar pesantren Raudlatut Tarbiyyah. Ia tak menyangka, kini dirinya bisa bermain bola tidak hanya untuk sekedar hobi. "Selama di pesantren dulu ya kalau latihan secara profesional nggak, cuma latihan apa adanya nggak pake sepatu, ke lapangan main aja. Dulu tiap sore main habis ashar ke lapangan main sama teman-teman," ingat Yadi.
"Kenangan main bola dulu di pesantren tentunya banyak, dulu ga pakai sepatu, sekarang ya bisa dibilang profesional, beda lah kalau dulu cuma hobi dan kesenangan sekarang niatnya beda," sambungnya.
Setelah mengikuti serangkaian seleksi, Yadi pun menjadi bagian dari Timnas U-16. Bahkan ia turut mengantarkan Garuda Asia menjuarai Piala AFF U-16 2018. Gelora Delta Sidoarjo jadi saksi bisu Yadi mengangkat trofi juara dan mengharumkan nama tempat kelahirannya, Purwakarta.
Di tahun itu juga, Yadi yang saat itu bergabung dengan Akademi Persib Bandung, berhasil menjuarai Liga 1 U-16. Yadi juga termasuk pemain yang mengantarkan Persib U-19 juara Liga tahun 2019 lalu. "Di Persib saya juga pernah waktu itu, di Akademi sama Beckham yang juara Liga 1 U-19," ujarnya.
Saat ini, Yadi tercatat sebagai pemain Persipo Purwakarta yang berlaga di Liga 3 Seri 1 Jawa Barat. Sebelumnya ia sempat bermain untuk Kalteng Putra dan Batavia FC. Yadi mengatakan, ia masih harus berada di Purwakarta hingga Porda 2022 Jawa Barat. "Ini lagi persiapan Porda dan Liga 3, masuk zona Jabar Seri 1," ungkapnya.
Baru setelah Porda selesai, Yadi punya target untuk membela klub profesional. Ia mengaku ada beberapa klub di Liga 2 dan Liga 1 yang sudah menghubunginya. Tapi Yadi punya mimpi untuk bisa memperkuat Bali United di karir sepak bolanya.
"Setelah Porda selesai nanti ada beberapa tim yang nawarin ke saya, di Liga 2 dan Liga 1. Harapannya mau ke Liga 1 lah sebagai pemain kan maunya di level tertinggi. Mimpinya main untuk Bali United. Karena ketika datang ke Bali, senang fasilitas bagus enak disana," tutup Yadi.
(bba/iqk)