Boaz Solossa: Setop Dulu Mengkritik dan Menyalahkan!

Tragedi Kanjuruhan

Boaz Solossa: Setop Dulu Mengkritik dan Menyalahkan!

Tim detikSport - detikJabar
Selasa, 04 Okt 2022 03:30 WIB
Pelatih Arema FC Javier Roca (kiri) dan pemain Arema FC berkumpul untuk berdoa di taburan bunga di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/9/2022).
Isak Tangis Pemain Arema Saat Tabur Bunga di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Juni Kriswanto/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Penyerang PSS Sleman Boaz Solossa turut menanggapi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ia mengajak untuk saat ini agar siapapun tidak mengkritik dan tidak saling menyalahkan.

Sebaliknya, ia mengajak publik untuk peka dengan kondisi saat ini. Berdoa jadi salah satu cara yang bisa dilakukan ketimbang mengkritik atau menyalahkan.

"Setop dulu mengkritik dan menyalahkan. Berdoa untuk keluarga yang kehilangan dan pemulihan yang masih dirawat. Pekalah sejenak. Kemanusiaan di atas ego pribadi. Ini duka kita semua. Tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia," tulis Boaz di akun Instagramnya dikutip dari detikSport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi Kanjuruhan sendiri menelan 125 nyawa akibat bentrok antara suporter dengan aparat keamanan yang pecah setelah Arema menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Sebagian besar korban jiwa akibat desak-desakan di pintu stadion karena gas air mata yang ditembakkan ke lapangan dan tribune-tribune stadion.

Kejadian ini pun tak hanya menjadi duka bagi para keluarga korban, tapi juga masyarakat Indonesia. Bahkan, tragedi sepakbola ini juga turut menjadi sorotan dunia.

ADVERTISEMENT

Pemerintah sendiri dalam menyelesaikan tragedi Kanjuruhan segera membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD.

Nantinya, TGIPF akan memiliki anggota terdiri dari perwakilan kementerian, orgnisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi serta media massa. Sementara untuk siapa saja orangnya akan ditetapkan dalam 24 jam ke depan. Mereka akan bertugas dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dalam dua atau tiga minggu ke depan.

Mahfud juga menyampaikan bahwa pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, dalam pertandingan sepakbola yang telah menjatuhkan banyak korban jiwa.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Boaz Solossa: Tidak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia

(orb/orb)


Hide Ads