Tragedi Kanjuruhan Hancurkan Mental dan Bebani Pelatih Arema

Tragedi Kanjuruhan Hancurkan Mental dan Bebani Pelatih Arema

Tim detikSport - detikJabar
Selasa, 04 Okt 2022 01:30 WIB
Pelatih Persik Kediri Javier Roca
Javier Roca. (Foto: Andhika Dwi/detikcom)
Jakarta -

Javier Roca tengah dibayangi beban begitu besar dalam benaknya. Pelatih Arema FC itu merasa hancur dari sisi mental akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sebab, Arema, tim yang diasuhnya itu kalah 2-3 oleh Persebaya Surabaya dalam laga yang digelar Sabtu (1/10/2022). Kekalahan itulah yang akhirnya membuat kerusuhan pecah.

Dampak kerusuhan itu pun luar biasa. Sebanyak 125 orang dinyatakan meninggal dan banyak yang masih mendapatkan perawatan medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikSport, kini beban berat dirasakan Javier Roca. Pria asal Chile itu merasa jadi salah seorang paling bersalah akibat tragedi yang mengguncang dunia itu.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," kata Javier Roca kepada media Spanyol, Cadena Ser.

ADVERTISEMENT
Pemain dan ofisial Arema FC melakukan tabur bunga disertai doa bersama di patung Singa Tegar yang berada di luar stadion. Tangis pecah saat itu, hampir semua tak kuasa menahan air mata.Pemain dan ofisial Arema FC melakukan tabur bunga disertai doa bersama di patung Singa Tegar yang berada di luar stadion. Tangis pecah saat itu, hampir semua tak kuasa menahan air mata. Foto: (Dasril Roszandi/Getty Images)

Ia pun membayangkan jika laga dimenangkan Arema. Ia memprediksi kerusuhan tak akan terjadi dan 125 orang tak akan meninggal.

"Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami menang, ini tidak akan terjadi," katanya, merasa bersalah.

Javier Roca juga sempat menceritakan bagaimana ia melihat banyak korban berjatuhan. Sampai ia menyaksikan sendiri ada korban meninggal di pelukan pemain.

"Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," imbuhnya.

Sementara itu, pemerintah membuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan. PSSI dan Kemenpora juga diminta Pemerintah bergerak cepat mengusut kejadian ini.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Penyesalan Pelatih Arema FC soal Tragedi Kanjuruhan




(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads