Turnamen Sepak Bola U-13 di Tasikmalaya Diwarnai Kericuhan!

Turnamen Sepak Bola U-13 di Tasikmalaya Diwarnai Kericuhan!

Deden Rahadian - detikJabar
Minggu, 02 Okt 2022 16:57 WIB
BERLIN, GERMANY - JUNE 13:  Girls line up with soccer balls while participating in a training day in a program to encourage integration of children with foreign roots through football at the SV Rot-Weiss Viktoria Mitte 08 sport club shortly before the arrival of German Chancellor Angela Merkel on a visit on June 13, 2018 in Berlin, Germany. Merkel is hosting an intergration summit at the Chancellery later today.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
Ilustrasi sepak bola. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Tasikmalaya -

Laga final Piala Soeratin U-13 tingkat Kota Tasikmalaya pada Minggu (2/10/2022) diwarnai keributan. Video keributan ini pun beredar di media sosial dengan durasi 26 detik.

Tampak sejumlah suporter merobohkan pintu gerbang pembatas tribun dan lapangan Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya.

Mereka langsung berusaha masuk ke lapangan. Namun, dihalangi panitia pelaksana pertandingan. Kontak fisik sempat terjadi hingga akhir selesai karena dilerai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Malang ada kericuhan suporter yang tewaskan ratusan orang. Ini kompetisi lokal di Tasik viral juga, ada ribut-ribut," kata Asep, warga di lokasi saat dihubungi detikJabar.

Dikonfirmasi Minggu (2/10/2022), Ketua Pelaksana Pertandingan Ervin mengaku keributan ini terjadi dalam laga final Piala Soeratin usia 13 Kota Tasikmalaya yang mempertemukan kesebelasan DK Privat versus Parahiyangan.

ADVERTISEMENT

Suporter yang kebanyakan orang tua pemain Parahiyangan U-13, tidak terima dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol tim lawan. Mereka menganggap gol tersebut tidak sah karena pencetak gol sudah sudah dalam posisi offside.

"Sudah kalah posisinya kemudian jadi gol lagi, terus katanya offside, tapi wasit nggak offside. Sehingga tim pelatih protes keputusan wasit, dia kemudian ke pinggir lapangan. Sehingga memicu orang tua yang di tribun turun ke bawah, saya tidak izinkan masuk," tutur Ervin.

"Sehingga ramainya (suporter) sama saya, sampai pintu jebol. Saya kan sesuai prosedur, nggak boleh ada penonton di lapangan," tambah Ervin.

Meski diwarnai keributan laga ini kembali dilanjutkan hingga akhir. Tim DK Privat keluar jadi pemenang dengan skor 6- 1.

"Alhamdulillah lancar bisa saling memaafkan. Itu spontanitas saja, pak. Sudah beres tadi juga dan sampai pembagian hadiah," pungkas Ervin.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads