Loyalitas dan fanatisme begitu melekat pada Bobotoh, sebutan bagi penggemar Persib Bandung. Bobotoh adalah nyawa dari klub berjuluk Maung Bandung ini.
Hampir setiap Persib bertanding, dimanapun dan kapanpun, Bobotoh akan selalu hadir memberi dukungan langsung di stadion. Bobotoh adalah Persib, dan begitupun sebaliknya.
Namun fanatisme Bobotoh dalam mendukung Persib sedang menurun akhir-akhir ini. Itu terlihat dari jumlah penonton yang hadir langsung mendukung Persib kala bermain di rumah mereka, Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Liga 1 2022 ini, pertandingan kandang Persib selalu sepi penonton. Ini bukanlah hal yang wajar mengingat Persib memiliki catatan historis panjang sebagai klub dengan segudang prestasi.
Dari lima pertandingan kandang Persib musim ini di Stadion GBLA, laga melawan RANS Nusantara FC di pekan ke 8 jadi pertandingan dengan penonton terbanyak, yakni 13.592 orang.
Namun jumlah itu jauh dari normal. Sebab Persib menyediakan tiket sebanyak 26.000 lembar pada setiap laga kandang mereka. Sisanya, rata-rata jumlah penonton di laga kandang Persib hanya di angka 5-7 ribu penonton saja.
Minimnya Bobotoh yang hadir di stadion ternyata ada sebabnya. Bobotoh mengeluhkan proses penukaran tiket yang diberlakukan oleh panpel Persib.
"Inti permasalahannya sih pembelian tiket yang beda dari klub lain gitu, kalau di Bandung kan satu tiket satu KTP pengambilan gak bisa diwakilkan," kata Mediaswara, Ketua Harian Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Senin (19/9/2022).
![]() |
"Kalau di klub lain komunitas dikasih, tetap online cuma pengambilan bisa kolektif gak satu-satunya. Jadi kita yang punya komunitas gampang gitu ambilnya gak mesti antri satu-satunya," lanjutnya.
"Terus penukaran tiket cuma hari H doang, yang lain H-3 udah bisa, gak cuma di hari H aja. Untuk tiket komunitas bisa kolektif," ujarnya.
Ia mengungkapkan, seharusnya panpel bisa lebih fleksibel dalam proses penukaran tiket. Karena dengan berkurangnya minat suporter datang ke stadion, juga berdampak pada dukungan bagi Persib.
"Iya tim pasti kurang motivasi, karena suporter itu kan pemain ke 12, kalau stadion penuh kan pasti semangat. Kayak semalam Indonesia, dari kalah 1-2 bisa berbalik jadi 3-2, pemain tu benar-benar termotivasi, lawan juga tertekan. Iya dukungan pasti berkurang," ungkapnya.
Persib 'Agama' Bobotoh
Di sisi lain, fanatiknya Bobotoh dalam mendukung Persib juga memunculkan istilah yang terbilang cukup ekstrim. Ada anggapan jika Persib adalah 'Agama' dari Bobotoh.
Mediaswara juga mengungkapkan hal itu. Kata dia, dimanapun Persib bermain, akan selalu ada Bobotoh yang datang mendukung.
"Kalau itu terlalu ekstrim yah, cuma memang seperti saya pribadi, Persib dimanapun ya dikejar walau lagi kerja juga. Ibaratnya Persib ya nomor satu, kalau sebagian orang bilang ya seperti itu (agama) ya ada," ujar Mediaswara.
Ia sendiri tak tahu mengapa begitu fanatik mendukung Persib. Menurutnya Persib sudah mendarah daging dan rasa kecintaannya sudah turun temurun.
"Bingung yah dari hati, intinya mah udah mendarah daging, udah tradisi turun temurun," ungkapnya.
Senada dengan Mediaswara, Prameisti Ayu Bobotoh perempuan asal Bandung juga menyampaikan hal yang sama. Ayu mengatakan tanpa disadari, dirinya sudah menganggap Persib adalah kewajiban.
"Lebih tepatnya udah terlalu loyalitas+royalitas sih, kerasa sama sendiri gak sadar kalo bisa nganggap Persib sewajib itu," ucap Ayu.
"Persib till i die," ujarnya tandas.
(bba/yum)