Nyoman Nuarta telah membuat Patung Persib yang menjadi ikon Kota Bandung. Patung yang terbuat dari tembaga dan kuningan ini berdiri kokoh di prapatan Jalan Lembong-Tablong, Kota Bandung.
Patung Persib yang punya nama resmi Monumen Sepak Bola ini diresmikan pada 8 Mei 1990. Saat itu, Nyoman membuat patung tersebut atas permintaan almarhum Ateng Wahyudi, Wali Kota Bandung saat itu.
Selain membuat patung Persib yang asli, Nyoman ternyata juga menyimpan sebuah dami atau miniatur patung Persib itu di kediamannya yang berada di Nu Art Sculpture Park, Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar berkesempatan berjumpa dengan Nyoman belum lama ini. Di galerinya itu, Nyoman dengan hangat menyambut kedatangan detikJabar untuk melakukan sesi wawancara soal pembuatan patung Persib.
Sebelum wawancara dimulai, Nyoman melalui asistennya lebih dulu mengambil miniatur patung Persib yang ia buat puluhan tahun lalu. Miniatur patung itu kemudian diletakkan di atas meja di salah satu ruangan di lantai 3 Nu Art Sculpture Park.
Dalam wawancara, Nyoman menceritakan awal mula dirinya diminta Ateng Wahyudi untuk membuat sebuah patung. Namun saat itu Ateng tidak menyebut secara spesifik soal patung yang ingin dibuat.
"Patung sepak bola itu yang menggagas almarhum Bapak Ateng dan saya kenal baik. Beliau minta, Pak Nyoman coba dong buatin Kota Bandung patung yang berbau olahraga," kata Nyoman.
![]() |
Saat sedang berbincang, Nyoman sesekali melihat ke arah miniatur patung Persib. Mungkin, ia sedang mengingat-ingat bagaimana akhirnya cerita hingga dirinya bisa membuat patung yang kini dijadikan simbol dari sepakbola di Bandung itu.
Tidak hanya melihat, Nyoman juga memutar-mutar miniatur patung tersebut yang ukurannya tak jauh besar dari sebuah botol air mineral itu. Miniatur itulah yang kelak justru jadi dasar pembuatan 'Patung Persib' yang seutuhnya.
Nyoman mengungkapkan alasannya memilih untuk membuat patung pemain sepak bola. Saat itu kata Nyoman, sepak bola menjadi olahraga favorit warga Bandung.
Bukan tanpa sebab, Bandung saat itu sangat identik dengan Persib. Persib memang sedang sangat berprestasi di kompetisi perserikatan setelah berhasil meraih juara di tahun 1986 dan 1990.
"Patung ini menggambarkan semangat sepakbola Bandung, ini kan luar biasa dalam sepak bola nah ini. Saya tangkap, saya abadikan semangatnya orang Bandung terhadap sepakbola itu," ujar Nyoman.
Saat sedang memutar-mutar miniatur patung itu, Nyoman juga menjelaskan jika sosok yang dijadikan patung itu tidak menggambarkan pemain siapapun.
Memang kata Nyoman banyak yang beranggapan patung itu adalah sosok salah satu pemain seperti Robby Darwis hingga Ajat Sudrajat.
Nyoman pun menepis anggapan jika patung itu adalah untuk menggambarkan salah satu sosok pemain. Menurutnya patung itu dibuat untuk menggambarkan semangat sepak bola Bandung yang saat itu tengah bergelora.
"Tidak jadi ini untuk siapa saja. Silakan kalau yang mengatakan ini patung A patung B. Hanya menggambarkan semangat sepakbola Bandung, ini kan luar biasa dalam sepakbola. Nah ini saya tangkap saya abadikan semangatnya orang Bandung terhadap sepakbola itu," ungkapnya.
"Memang saya nggak ada mengambil sosok siapa, memang saat itu waktu kita buat kan Pak Ateng juga nggak pesen itu (modelnya siapa), nggak pernah makanya namanya juga patung sepak bola aja kan," pungkasnya.
Nyoman juga menitip pesan kepada siapapun soal patung buatannya itu. Kata dia, jangan sekali-kali mengecat ulang patung itu. Ia hanya menganjurkan untuk sekadar dibersihkan dengan disemprot menggunakan air.
![]() |
"Jangan dicat ya saya pesan nih karena ini proses pewarnaannya namanya fatina itu alam yang mewarnainya, dengan oksidasi. Oksidasi inilah yang melapisi permukaan logam itu menjadi tahan, ada ijo-ijo itu," pintanya.
"Jangan dicat, dibersihkan hanya disemprot saja pakai air. Semprot aja selesai pakai air jangan coba-coba dicat, malah nanti jelek," tutup Nyoman.
(bba/orb)