Persib dan Kisah Cinta Aditya Sebelum Kehilangan Kaki

Persib dan Kisah Cinta Aditya Sebelum Kehilangan Kaki

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 27 Agu 2022 11:00 WIB
Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.
Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Perjalanan panjang dilalui Aditya untuk mengejar mimpinya menjadi pesepak bola profesional. Kapten Timnas Amputasi Indonesia ini harus melewati banyak rintangan, termasuk yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

Cerita Aditya berawal dari minatnya menekuni dunia sepak bola sejak duduk di bangku kelas 3 SMP. Tepatnya tahun 2012, Aditya bergabung dengan salah satu SSB di Kota Bandung.

"Awal suka main bola dari kecil, tapi untuk ke arah profesional itu pas di kelas 3 SMP ya tahun 2012. Masuk SSB Saint Prima Bandung," kata Aditya kepada detikJabar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di SSB itu, Aditya mengikuti berbagai turnamen sepak bola usia dini. Mulai turnamen U-15, U-16, hingga Piala Soeratin U-17. Sepak terjang pria kelahiran Palembang, 15 Juni 1997 ini membuatnya masuk ke Persib Bandung Junior atau Diklat Persib.

"Iya waktu masih SMA, waktu itu tahun 2014. Waktu usia saya 17 tahun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di Persib junior, ia mengaku banyak mendapat ilmu tentang sepak bola. Bukan hanya soal teknik bermain di atas lapangan, namun juga bagaimana cara disiplin di luar lapangan.

"Dari Persib Junior banyak dapat pelajaran mulai dari makanan, disiplin, latihan. Banyak pelajaran buat saya selama di Diklat Persib, lebih luas pengetahuan sepakbola," ungkap dia.

Sayangnya Aditya tidak lama menimba ilmu di Persib Junior sebelum bencana datang menghampirinya. Tahun 2017, ia mengalami peristiwa yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Aditya mendapat cedera parah.

Cedera itu berawal saat ia sedang bermain untuk tim kampus, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aditya mendapat tekel dari pemain lawan yang membuat kaki kanannya patah.

"Jadi ketika kejadian seperti ini itu pas semester empat, jadi ada turnamen kampus tim UIN pertandingan persahabatan sama Unpad. Ketika bertanding baru 11 menit kena benturan dengan kiper yang akhirnya saya cedera patah tulang," ucap Aditya.

Tidak hanya patah, kaki kanannya juga terpaksa harus diamputasi lantaran kondisinya yang semakin parah. Aditya mengaku salah mendapat penanganan saat itu.

"Kejadian itu tahun 2017 saat uji coba di kampus gitu cedera patah tulang kena tekel kiper yang akhirnya infeksi karena salah penanganan itu fatal. Diamputasi tahun 2019," ucap Aditya.

Mengubur Mimpi

Melihat kondisi itu, Aditya sempat berpikir untuk menyudahi keinginannya menjadi pemain sepak bola profesional. Namun seoalah mendapat mukjizat, Aditnya menemukan semangatnya kembali untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Ia kembali berlatih dan bermain sepak bola dengan menggunakan tongkat. Aditya kemudian bergabung dengan Indonesia Amputee Football (INAF) yang saat itu baru dibentuk selama satu tahun.

Dari situlah, Aditya mulai merajut kembali mimpi-mimpinya menjadi pemain bola, meski dengan tongkat yang menopang dirinya.

"Sudah mikir berhenti dari sepak bola pas diamputasi itu, karena melihat kondisi sudah kehilangan satu kaki. Ternyata setelah recovery itu dapat semangat lagi. Awlanya cuma mau fun football aja, buat hobi," ujar Aditya.

Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. Foto: Istimewa

"Kebetulan saya gabung INAF tahun 2019 yang baru berdiri. Di sana waktu itu latihan seminggu sekali. Makin kesini makin serius sepak bola amputasi ini karena mereka juga punya program. Akhirnya sampai sekarang serius lagi," kata Aditya menambahkan.

Sejak awal masuk INAF, Aditya sudah menjadi pemain dari Timnas Amputasi. Bahkan saat ini ia dipercaya menjadi kapten tim yang berhasil membawa Indonesia ke kancah Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki pada Oktober mendatang.

Di Piala Dunia nanti, Aditya dan kawan-kawan tergabung di grup neraka yang berisikan negara-negara raksasa seperti Amerika Serikat, Argentina dan Inggris. Menjadi kuda hitam di grup itu, Aditya begitu optimis Indonesia bisa bicara banyak di Piala Dunia nanti.

"Menatap Piala Dunia nanti kami optimis dan akan berusaha targetnya masuk final. Ini momen pertama kali main di piala dunia dan kita ingin menampilkan performa terbaik berjuang buat sepak bola amputasi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads