'Dapur' Timnas Amputee Indonesia yang Menembus Piala Dunia

'Dapur' Timnas Amputee Indonesia yang Menembus Piala Dunia

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 07 Jun 2022 11:00 WIB
Timnas Indonesia Amputee.
Timnas Indonesia Amputee. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Tim Nasional (Timnas) sepak bola amputasi membuat bangga Indonesia setelah memastikan diri lolos ke Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki pada Oktober mendatang.

Kepastian itu didapat setelah Indonesia berhasil menjadi runner-up pada babak kualifikasi Zona Asia Timur dengan raihan 6 poin, hasil dari dua kali menang dan sekali kalah.

Lolosnya Timnas Amputasi Indonesia ke putaran final Piala Dunia nanti membuat bangga semua pihak. Meski begitu, tidak mudah bagi para pemain Timnas Amputasi bisa meraih hasil membanggakan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang penggawa Timnas Amputasi, Aditya (25), mengungkap isi 'dapur' alias cerita tersembunyi dari timnas. Susah payah perjuangan timnya berlaga pada babak kualifikasi Zona Asia Timur, mulai dari persiapan hingga keberangkatan.

Kepada detikJabar, Aditya menceritakan perjuangan Timnas Amputasi Indonesia sehingga bisa lolos Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki mendatang.

ADVERTISEMENT

"Perjuangan kita mandiri, kemarin kan nggak ada support dari pemerintah, jadi mengandalkan kekuatan dari manajemen aja sih," kata Aditya melalui sambungan telepon, Selasa (7/6/2022).

Timnas Indonesia Amputee.Aditya bersama Timnas Indonesia Amputee. Foto: Istimewa

Jelang keberangkatan mengikuti kualifikasi di Bangladesh, Aditya mengungkapkan Timnas Amputasi Indonesia harus berpindah-pindah dari lapangan satu ke lapangan lainnya untuk berlatih.

Untungnya, ada salah satu partai politik yang bersedia menyewakan lapangan di kawasan Senayan untuk dijadikan tempat bagi Aditya dan kawan-kawan berlatih.

"Fasilitas lapangan juga kita seadanya cari lapangan buat latihan selama TC seminggu pertama kita latihan di Jakarta itu pindah-pindah. Terus terakhir di lapangan DPR Senayan itu juga dapat dari partai," ungkapnya.

Kesulitan yang dihadapi Timnas Amputasi Indonesia tidak sampai disitu. Mereka juga harus mencari tambahan dana untuk membeli tiket pesawat menuju Bangladesh serta biaya hidup selama mengikuti babak kualifikasi.

"Alhamdulillah dari situ ada bentuk dukungan dari parpol itu, alhamdulilah untuk keberangkatan untuk uang tiket pesawat dari situ (parpol)," ujarnya.

"Kemudian di sana (Bangladesh) apa ya, kita juga untuk makan hari pertama-kedua aman ya, hari ketiga agak bermasalah karena memang kita memanfaatkan uang yang ada aja finansial (terbatas)," tambahnya.

Namun, semua perjuangan itu terbayar lunas setelah Timnas Amputasi Indonesia bisa bermain maksimal dan dipastikan lolos ke Piala Dunia. Aditya sangat bersyukur atas capaian tersebut.

"Tapi alhamdulilah walaupun kurang support, tapi bisa maksimal di sana setiap pertandingan. Kendala utama ya itu support pemerintah itu," jelasnya.

Timnas Indonesia Amputee.Timnas Indonesia Amputee. Foto: Istimewa

Sebagai kapten tim, ada satu obrolan yang Aditya lakukan dengan para pemain lain. Ia memotivasi para penggawa Timnas Amputasi Indonesia untuk membuktikan diri jika keterbatasan tetap bisa memberikan prestasi.

"Saya sebagai kapten tim itu secara personal ngobrol sama pemain gimana caranya ketika pulang gak sia-sia karena manajemen sudah berusaha maksimal ngajuin sponsor, kasarnya ngemis-ngemis," tegas Aditya.

Sementara itu, Timnas Amputasi Indonesia memang sejak awal menargetkan lolos ke Piala Dunia. Di ajang tersebut Aditya dan tim memiliki target masing-masing.

Aditya ingin Piala Dunia menjadi momen untuk mempromosikan diri agar bisa dilirik oleh klub-klub dari luar negeri. Sedangkan Timnas Amputasi Indonesia menargetkan bisa menembus 10 besar.

"Target pribadi ya momen sekaligus ajang saya untuk promosi diri di sana karena di sana sudah aktif liga per tahunnya. Mudah-mudahan bisa menampilkan yang terbaik karena pasti banyak yang memantau klub-klub. Kalau tim targetnya 10 besar," ujar Aditya.




(bba/ors)


Hide Ads