Hilangnya Kaki Aditya yang Berujung Tampil di Piala Dunia

Hilangnya Kaki Aditya yang Berujung Tampil di Piala Dunia

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 27 Agu 2022 09:30 WIB
Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.
Aditya, kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Timnas Amputasi Indonesia bakal bermain di Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki pada Oktober mendatang. Saat ini seluruh pemain dan staf pelatih sedang melakukan persiapan untuk menatap ajang bergengsi tersebut, tidak terkecuali Aditya, kapten dari Timnas Amputasi Indonesia.

Aditya merupakan salah seorang pemain yang berjasa mengantar Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia Amputasi 2022. Perjuangan Aditya membawa Indonesia ke Piala Dunia tidaklah mudah. Ia harus berlatih setiap hari dengan rekan-rekannya di tim untuk mengamankan tiket ke Turki.

Kisah Aditya sebagai kapten Timnas Amputasi Indonesia berawal pada 2019 lalu. Saat itu pria kelahiran Palembang, 15 Juni 1997 ini baru saja kehilangan kaki kanannya. Aditya diamputasi setelah mengalami cedera patah tulang parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cedera itu didapat Aditya saat bermain sepak bola dengan tim kampusnya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada 2017. Bermain sebagai gelandang, ditekel pemain lawan yang membuat kaki kanannya patah.

"Jadi ketika kejadian seperti ini itu pas semester empat, jadi ada turnamen kampus tim UIN pertandingan persahabatan sama Unpad. Ketika bertanding baru 11 menit kena benturan dengan kiper yang akhirnya saya cedera patah tulang," kata Aditya saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Namun saat itu Aditya mengaku salah mendapat penanganan dan membuat kondisi cedera pada kakinya semakin parah. Dokter menurutnya menyarankan agar kakinya diamputasi. Mendengar hal itu tentunya Aditya tidak terima dan enggan menuruti anjuran dokter.

Selama dua tahun, Aditya tidak bisa berjalan. Ia berusaha mengobati cederanya dengan berbagai cara. Namun tetap saja hasilnya nihil, cederanya tak kunjung sembuh dan semakin parah.

Aditya mengaku saat itu dirinya hancur akan kondisi yang dialami. Ia kemudian merenung seorang diri untuk mengambil keputusan terberat dalam hidupnya, yakni mengamputasi kaki kanannya.

"Waktu diamputasi itu ibaratnya kalau dipertahankan kaki itu sudah mati sudah rusak ya. Jadi kalau misal dipertahankan itu lebih bahaya, kalau dicangkok makan waktu lama dan nggak bakal normal lagi jalannya," ungkapnya.

"Tapi kalau diamputasi bisa aktivitas biasa lagi cuma kehilangan satu kaki. Jadi saya satu tahun di rumah memutuskan itu untuk mikirin diamputasi atau tidak, akhirnya mutusin diamputasi. Perasaannya plong banget, memang berat. Tapi setelah itu ibaratnya nggak ada beban lagi plong," tuturnya.

Seperti Terlahir Kembali

Setelah diamputasi, pria yang kini tinggal di Bandung ini mengaku ibarat seperti seorang bayi baru lahir. Dirinya kembali harus belajar berdiri, berjalan dan beraktivitas seperti biasa.

Namun hebatnya kata Aditya, setelah sehat dirinya kembali bersemangat meneruskan mimpinya sebagai pesepakbola profesional, mimpi yang sempat runtuh saat kaki kanannya hilang diamputasi.

"Setelah diamputasi tentu penyesuaian, dari aktivitas dulu tahapannya berdiri lagi belajar dua tahun gak kemana-mana. Belajar jalan pakai tongkat dan setelah sehat lagi ya aktivitas lagi. Bahkan keinginan main bola lagi," ucap Aditya.

Kini Aditya sudah bangkit dari bencana di hidupnya itu. Ia bahkan menjadi kapten tim sepak bola amputasi Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki.

Di Piala Dunia nanti, Aditya dan kawan-kawan tergabung di grup neraka yang berisikan negara-negara raksasa seperti Amerika Serikat, Argentina dan Inggris. Menjadi kuda hitam di grup itu, Aditya menegaskan dirinya begitu optimis bisa bicara banyak di Piala Dunia nanti.

"Menatap Piala Dunia nanti kami optimis dan akan berusaha targetnya masuk final. Ini momen pertama kali main di Piala Dunia dan kita ingin menampilkan performa terbaik berjuang buat sepak bola amputasi," jelasnya.

Tidak hanya ingin meraih hasil maksimal di ajang Piala Dunia, Aditya ingin keberhasilan Timnas Amputasi Indonesia juga dapat memecut semangat para penyandang disabilitas, khususnya yang tertarik pada sepak bola.

Ia ingin orang-orang yang senasib dengannya bisa bangkit dengan menunjukkan prestasi dari berbagai hal, salah satunya sepak bola.

"Tujuannya ke depan untuk mempermudah temen-temen disabilitas yang punya mimpi untuk bermain sepak bola sekarang ada ruangnya," ungkapnya.

Timnas Amputasi Indonesia sendiri akan berangkat ke Turki pada 27 September mendatang. Ia pun memohon dukungan dan doa masyarakat Indonesia agar bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

"Mohon doa dan dukungannya agar kami bisa memberikan yang terbaik untuk Indoensia," tutup Aditya.

Halaman 3 dari 2
(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads