Jersey Persib Collector sang Pemburu Baju Tempur Maung Bandung

Jersey Persib Collector sang Pemburu Baju Tempur Maung Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 15 Agu 2022 19:00 WIB
Jersey Persib Collector.
Koleki anggota Jersey Persib Collector. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Nama besar Persib Bandung tidak bisa dipungkiri telah membuat banyak orang jatuh hati. Klub berjuluk 'Maung Bandung' ini mempunyai salah satu basis suporter terbanyak di sepak bola Tanah Air. Para pendukung Persib ini dikenal dengan nama Bobotoh.

Saking cintanya Bobotoh kepada Persib, banyak cara dilakukan untuk mengekpresikannya. Salah satunya adalah dengan mengkoleksi jersey alias kaus klub Persib.

Kumpulan Bobotoh yang mengoleksi jersey Persib juga hadir di Bandung. Mereka adalah Jersey Persib Collector (JPC). Berdiri sejak akhir 2016 lalu, JPC sudah banyak memiliki anggota dan tentunya jersey asli Persib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"JPC itu dibentuk tahun 2016 akhir. Sebelumnya dari 2013 kita sudah intens kumpul nongkrong dan memang background-nya suka Persib dan suka jersey tapi luar waktu itu," kata Nays Muntaharz salah satu founder JPC, Senin (15/8/2022).

Berawal dari kecintaan terhadap Persib dan jersey, Nays dan beberapa rekannya memutuskan mulai mengoleksi jersey klub lokal, khususnya jersey Persib Bandung.

ADVERTISEMENT

Saat itu ia menuturkan pamor jersey belum sedikenal sekarang. Masyarakat masih banyak yang awam tentang istilah jersey. Persib sendiri kata Nays baru mulai menjual jersey resmi sekitar tahun 2010.

"Persib sendiri baru mulai jual jersey itu sekitar 2010, tapi kan masih awam ya orang soal jersey itu. Waktu itu kita dari yang suka jersey Eropa alangkah baiknya juga koleksi yang lokalan," ungkapnya.

Ia mengungkapkannya komunitas Jersey Persib Collector merupakan kumpulan orang-orang yang menyukai jersey Persib. Namun koleksi jersey yang dimiliki wajib yang original.

"JPC itu wadah atau kumpulan orang yang mengoleksi jersey Persib original. Jersey yang dikeluarkan resmi oleh klub dari 2010-sekarang. Kalau dulu-dulu kan jarang ya," ujarnya.

Selain itu dibentuknya JPC juga disadari rasa keresahan Nays dan rekannya akan maraknya penipuan saat melakukan jual beli jersey di media sosial.

"Dibentuk atas keresahan karena jual beli di online itu ketika dibeli banyak jersey palsu jadi dibentuk JPC ini untuk komunikasi juga kalau ada apa-apa soal jual beli jersey tukar informasi," ucap Nays.

Sulitnya berburu jersey. Simak di halaman selanjutnya.

Meski sebuah komunitas, namun koleksi jersey JPC dimiliki perorangan. Nays sendiri mengaku telah memiliki 300 lebih jersey Persib dari tahun 1994 hingga yang terbaru musim 2022.

Meski terbilang sudah sangat banyak, namun kata dia belum ada anggota JPC yang mempunyai koleksi lengkap jersey Persib.

"Di JPC itu belum ada yang lengkap misal dari 94 sampai sekarang. Kalau dari tahun 2004 kesini sudah lengkap, kalau 2004 kebawah itu masih susah. Cuma kalau digabung mah sudah lengkap, ada yang punya, ada yang nggak," jelasnya.

Jersey Persib Collector.Jersey Persib Collector. Foto: Istimewa

Menurutnya salah satu tantangan para kolektor jersey Persib adalah mencari jersey jadul seperti dari tahun 2000 kebawah. Salah satu cara yang harus mereka lakukan untuk mendapat jersey itu adalah mendatangi mantan pemain.

"Kalau jadul susah banget. Kita biasanya cari informasi ke Bobotoh, ke mantan pemain karena kebanyakan dapatnya dari mantan pemain. Tapi ketika kita datang ke pemain belum tentu pemainnya punya gitu. Susahnya disitu," ungkap Nays.

Selain jersey jadul, dari sekian banyak koleksi jersey Persib para anggota JPC sangat menyukai jersey Persib tahun 2014. Karena di tahun itu, Persib yang saat itu dilatih Djajang Nurdjaman berhasil menjuarai Liga Indonesia.

"Yang paling istimewa semua menurut saya istimewa yang dibawah 2003, nyarinya susah, nggak semua orang punya jersey itu, langka. Sama yang 2014 dan 2015 setelah juara pas main AFC itu," tutup Nays.

Halaman 2 dari 2
(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads