Pertandingan persahabatan antara Persikabo 1973 melawan Persita Tangerang dimainkan di Stadion Pakansari, Bogor. Namun sayang, laga sengit itu harus dihentikan di tengah jalan gara-gara guyuran hujan lebat.
Persikabo 1973 menjamu Persita Tangerang dalam laga uji coba sebagai ajang persiapan bagi kedua tim untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim ini.
Di laga uji coba itu, Persikabo menurunkan para pemain terbaik mereka seperti Manahati Lestusen hingga Dimas Drajad. Para pemain lokal dilengkapi dua pemain asing mereka yakni Gustavo Henrique Barbosa Freire alias Tocantins dan Lucas 'Lucao' Gama Moreira.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan sebenarnya berjalan cukup seru. Meskipun tampil tidak terlalu terbuka, di babak pertama, Persikabo dan Persita saling jual beli serangan.
Beberapa peluang emas sempat diciptakan oleh skuad 'Laskar Padjajaran'. Namun, serangan-serangan itu masih bisa digagalkan lini belakang Persita Tangerang yang dikomandoi eks pemain Persikabo M Rifqi dan mantan penjaga gawang Persib Bandung Dhika Bhayangkara.
Pun juga dengan Persita. Serangan-serangan yang mereka buat melalui trio lini depan Okto Karisago, Wildan Ramdani dan Ramiro Fergonzi masih bisa dibendung lini pertahanan Persikabo.
Memasuki babak kedua, skor masih tidak berubah. Kedua tim sempat kembali tampil saling serang hingga menit ke-63. Hujan deras yang mengguyur Stadion Pakansari pada menit tersebut membuat pertandingan terpaksa harus dihentikan.
Kedua tim sepakat untuk menghentikan pertandingan pada menit ke-63 untuk menghindari cedera pemain dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Selepas pertandingan, pelatih Djadjang Nurdjaman mengaku melihat perkembangan yang signifikan, yang ditunjukkan anak asuhnya di laga melawan Persita.
"Saya melihat uji coba lawan Persita ini ada progres ya dari anak-anak, dibanding tiga penampilan di Piala Presiden. Ini adalah hasil latihan selama ini, sekembalinya dari Malang," ungkap pelatih yang akrab disapa Coach Djanur itu.
Djanur mengatakan, penyelesaian akhir saat ini menjadi satu-satunya permasalahan yang harus segera dibenahi oleh manajemen dan tim kepelatihan Persikabo. Di laga melawan Persita strategi dianggap sudah oke, namun penyelesaian akhir melempem.
"Bisa dilihat kami menciptakan peluang. Bisa dilihat itu PR kami bahwa penyelesaian akhir menjadi kendala bagi kami," pungkas Djanur.
Sementara bek kanan Persikabo Gilang Ginarsa mengatakan, meskipun pertandingan berakhir tanpa gol dan harus dihentikan di tengah jalan, namun performa dia dan kolega dianggap menunjukan progres yang cukup signifikan.
"Semoga nanti di Liga 1 bisa mendapat yang terbaik," ungkap Gilang.
(yum/yum)