Tekad si Anak Garut Bawa PSPS Riau Promosi ke Liga 1

Asep Budi Santosa resmi kembali berlabuh di PSPS Riau usai kontraknya bersama Persis Solo berakhir. Pemain yang akrab disapa Obing ini bertekad membawa PSPS main di kompetisi teratas lagi.

Pemain asal Kecamatan Leles, Kabupaten Garut ini diresmikan menjadi pemain PSPS Riau melalui unggahan di akun Instagram resmi klub, @pspsriau, beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan tersebut, akun resmi klub mengunggah foto Asep Budi berbalut jersey PSPS Riau. "Asep Budi Sentosa!," tulis manajemen dalam kolom keterangan unggahannya.

Saat berbincang dengan detikJabar, Senin (11/7/2022) siang, Obing angkat bicara setelah dia bergabung kembali bersama PSPS Riau. Obing mengaku senang bisa balikan lagi bersama sang mantan.

"Tanggapannya ya senang bisa balik lagi, karena 2017 pernah main di PSPS," kata Obing.

Obing menjelaskan, suasana di tim ini tak berbeda dibanding tahun 2017 lalu, ketika dia pertama kali bergabung. Sehingga proses adaptasi tak butuh waktu lama.

Pemain berposisi bek tengah itu mengungkap tekad besarnya. Ia ingin membawa PSPS Riau promosi ke Liga 1 tahun depan.

"Waktu 2017 cuman nyampe 8 besar. Mudah-mudahan tahun ini bisa bawa promosi ke Liga 1," ungkap Obing.

Obing sendiri musim lalu membela Persis Solo dan menjadi bagian tim saat memenangkan gelar Liga 2 dan membawa Persis Solo promosi ke Liga 1. Sebelum kembali ke PSPS Riau, pemain berusia 31 tahun ini sempat membela beberapa klub lain seperti Persiba Balikpapan, Persik Kediri, Persela Lamongan, Persika Karawang dan Persiraja Banda Aceh.

PSPS Riau sendiri sudah lama tenggelam di Liga 2. Terakhir kali, mereka bermain di kompetisi teratas sepak bola Tanah Air pada musim 2013 silam. Kala itu, PSPS masih bernama PSPS Pekanbaru dan liga bernama Indonesia Super League (ISL) di bawah komando sang bintang M Isnaini.

PSPS bukanlah tim sembarangan. Mereka dikenal sebagai tim kuda hitam yang kerap merepotkan tim-tim besar. PSPS Riau juga pernah dikenal karena beberapa pemain asingnya seperti Makan Konate, Patrice Nzekou, Ali Khaddafi hingga Herman Dzumafo.