PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merancang draft jadwal Liga 1 2022. Draft tersebut juga telah disebar ke 18 klub peserta kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Meski masih berbentuk draft dan bisa berubah sewaktu-waktu, namun pelatih Persib Bandung Robert Albert mengeluhkan jadwal yang dibuat PT LIB itu. Keluhan yang disampaikan Robert yakni terkait jam main yang dianggap terlalu malam.
Dari draft jadwal yang dilihat detikJabar, dari pekan ke-1 hingga pekan ke-20 Persib dijadwalkan bermain di malam hari sebanyak 17 kali yakni pukul 20.00, 20.30 dan 20.45 WIB. Sementara hanya ada tiga laga Persib yang dimainkan di sore hari yakni pukul 16.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robert mengatakan skuad Persib sudah merasakan betul bagaimana kompetisi Liga 1 2021 yang digelar dengan sistem bubble di Bali banyak digelar malam hari. Saat itu Maung Bandung bermain pukul 09.30 dan 10.00 WITA.
"Jika melihat kami di liga dalam sistem bubble, kami tim yang paling sering bermain malam di Bali, kami bisa bermain pukul 10.00 atau 09.30 malam (WITA) dan itu tidak logis," kata Robert usai memimpin latihan di Lapangan Persib, Kota Bandung, Rabu (6/7/2022).
Menurut Robert seharusnya semua tim memiliki jadwal bermain yang sama baik itu di sore atau malam hari. Pelatih asal Belanda ini menginginkan ada keadilan untuk penentuan jam main tersebut.
Robert mengungkapkan dengan bermain terlalu malam akan berdampak pada kondisi fisik pemain.
"Jika tim bermain di kompetisi, waktu kick off harus dibagi rata setiap timnya. Harus ada asas fair play bagi setiap tim. Apa yang terjadi jika di setiap laga bermain (pukul) 08.30 atau bahkan 08.45," tegasnya.
"Kami harus kembali larut malam ke hotel dan keesokan harinya melakukan perjalanan, tentu pemain akan merasa kelelahan. Proses recovery-nya akan menderita," ujarnya menambahkan.
Masih kata Robert, Persib melalui manajemen sedang berdiskusi dengan PT LIB terkait penentuan jam main Persib di Liga 1 2022. Robert juga membandingkan jam main timnya dengan klub lain yang menurutnya jauh lebih sedikit.
"Saya rasa pihak klub melihat ini dan berdiskusi dengan pihak operator liga (PT LIB). Harus fair play kepada setiap tim. Kalau tidak salah Bali dan Bhayangkara hanya bermain empat kali di malam hari. Sedangkan kami bermain 17 kali malam hari (hingga pekan 20)," ungkapnya
"Jadi ini harus diperhatikan dan menjadi hak kami untuk berdiskusi dengan pihak operator," kata Robert menambahkan.
(bba/dir)