Menakar Persib dan Ketergantungannya pada Pemain Asing

Menakar Persib dan Ketergantungannya pada Pemain Asing

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 04 Jul 2022 19:00 WIB
Ciro Alves.
Ciro Alves cedera. (Foto: persib.co.id)
Bandung -

Hasil mengecewakan didapatkan Persib Bandung di gelaran Piala Presiden 2022. Klub berjuluk 'Maung Bandung' ini tersingkir di babak perempat final setelah kalah adu penalti melawan PSS Sleman.

Padahal sejak awal, Persib menargetkan menjadi juara di turnamen pramusim ini. Kegagalan Persib itu mengindikasikan satu hal, Persib seakan memiliki ketergantungan terhadap pemain asing.

Bukan tanpa sebab indikasi itu muncul. Pada pertandingan melawan 'Super Elja' pada Jumat (1/7/2022), Persib bermain tanpa empat pemain asingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, dalam laga tersebut tiga pemain asing Persib yaitu David da Silva, Ciro Alves, dan Nick Kuipers absen karena cedera. Sementara satu pemain asing Asia, Daisuke Sato baru tiba di Bandung dan tidak dimainkan.

Sebenarnya dalam laga itu Persib memainkan dua pemain asing yang sudah dinaturalisasi, Ezra Walian dan Marc Klok. Tapi itu belum bisa membawa Persib memenangi bentrok dengan PSS.

ADVERTISEMENT

Sebelum bermain di babak perempat final, peran pemain asing Persib begitu vital. Di babak penyisihan Grup C, Persib total mengoleksi lima gol yang empat diantaranya dicetak oleh tiga pemain asing mereka.

David da Silva yang menjadi top skor Persib di Piala Presiden mencetak dua gol di babak penyisihan Grup C kala bermain imbang 1-1 melawan Bali United dan menang 2-1 atas Bhayangkara FC.

Sedangkan Ciro Alves yang baru direkrut beberapa bulan lalu dari Persikabo 1973, mencetak satu gol kala Persib menang 3-1 atas Persebaya. Begitu juga dengan Nick Kuipers yang menyumbangkan gol di laga tersebut.

Sementara satu gol Persib lainnya dicetak oleh Victor Igbonefo. Tapi lagi-lagi, Igbonefo juga merupakan pemain asing asal Nigeria yang telah lama dinaturalisasi menjadi WNI.

Pemain asing memang sangat memberikan pengaruh besar terhadap permainan dan produktivitas gol Persib Bandung. Di Liga 1 2021 kemarin saja, dari 48 gol yang diciptakan Persib, David da Silva jadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi tujuh gol.

Padahal penyerang asal Brazil ini merupakan rekrutan anyar di tengah musim. Sementara pencetak gol terbanyak kedua juga merupakan pemain asing yakni Mohammed Rashid dengan enam golnya.

Dari sekian banyak pemain lokal dengan nama mentereng yang ada di skuad Persib, hanya Beckham Putra yang cukup memberikan kontribusi dengan capaian lima gol di musim lalu. Disusul Frets Butuan Erwin Ramdani dan Marc Klok dengan tiga gol.

Tidak ada yang salah sebenarnya dengan pemain asing di skuad Persib. Justru jika mereka semua bisa memberikan kontribusi besar akan berdampak positif bagi klub. Namun tidak melulu para pemain asing ini bisa ditampilkan.

Ketergantungan Persib terhadap pemain asing juga diakui Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Sajati (The Bombs) Nevi Effendi. Nevi mengatakan sebenarnya skuad Persib sudah sangat mumpuni selain empat pemain asing yang dimiliki saat ini.

"Kalau menurut saya bisa terjadi ketergantungan dengan pemain asing. Tapi menurut saya dengan datangnya tiga pemain Timnas (Klok, Irianto, Kambuaya) bisa menutupi kekurangan, seharusnya. Tapi mungkin ya di sepak bola tidak semua bisa sempurna," kata Nevi saat dihubungi detikJabar, Senin (4/7/2022).

"Kemarin menurut saya pemain-pemain sudah bagus cuma ya di Indonesia itu kebanyakan strikernya pemain asing, jadi ya pasti kelihatan ketergantungan dari pemain asingnya gitu," ucap dia.

Menurut Nevi ada sebab mengapa banyak klub tidak hanya Persib yang sangat mengandalkan pemain asing. Minimnya kesempatan bermain di klub bagi pemain lokal khususnya yang berposisi sebagai penyerang jadi faktor utamanya.

Untuk itu, ia berharap para pelatih di Indonesia bisa lebih memberi jam terbang bagi striker lokal dan pemain muda lainnya. Ini juga akan membantu Timnas Indonesia untuk bisa menemukan pemain yang dapat berkontribusi di luar pemain naturalisasi.

"Ya menurut kami berharap pelatih di Indonesia ini harus bisa memanfaatkan pemain lokal, jangan terlalu mengandalkan dari asing aja. Harus mengedepankan lokal lah, terutama striker. Bukan buat Robert aja tapi pelatih klub lain. Karena dilihat dari timnas sekarang kan sudah bagus pemainnya. Kalau misal didukung di liganya mengandalkan lokal strikernya, ya mungkin bisa lebih," ujarnya.

Senada dengan Nevi, Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep Abdul juga sepakat jika ada ketergantungan dari Persib Bandung terhadap peran dari pemain asingnya.

"Terkait Persib ketergantungan sama pemain asing, bisa dibilang iya, bisa tidak. Karena untuk sekelas pemain profesional semua harus siap diturunkan, baik lokal atau asing. Menurut saya tidak ada pemain yang inti, semua harus siap karena standar pemain mungkin asing di atas rata-rata, ada juga anggapan gitu," jelas Asep.

Ia menganggap kontribusi pemain asing, khususnya dalam hal mencetak gol bagi Persib jauh di atas pemain lokal. Ia pun berharap ke depannya tim pelatih bisa mencari cara agar ketika pemain asing absen, urusan mencetak gol bukan jadi persoalan lagi.

"Betul sih, jadi mungkin produktivitas pemain asing lebih menonjol dari pemain lokal betul. Makanya ke depan jangan sampai seketika pemain asing cedera atau akumulasi kartu pemain lokal juga harus bisa mengimbangi," ungkapnya.

Asep juga meminta agar jam terbang para pemain lokal dan pemain muda di Persib bisa terus ditambah. Ini tentunya akan berdampak pada kedalaman skuad untuk mengantisipasi absennya para pemain kunci.

"Jadi intinya ke depan emang harus siap semua pemain. Pemain muda juga harus diturunkan juha jam main harus ditambah," tutup Asep.

Halaman 2 dari 3
(bba/ors)


Hide Ads