Ridwan Kamil: Buat Apa Kompetisi Kalau Harus Hilang Nyawa

Ridwan Kamil: Buat Apa Kompetisi Kalau Harus Hilang Nyawa

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 21 Jun 2022 13:24 WIB
Puluhan bobotoh gelar aksi di depan kantor Graha Persib di Kota Bandung. Mereka tuntut tanggungjawab manajemen Persib atas kematian dua suporter di GBLA.
Aksi di Graha Persib menyikapi tewasnya dua Bobotoh. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua Bobotoh yang hendak menonton pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Ia sangat menyayangkan insiden tersebut. Sebab tak ada nyawa seharga kompetisi.

"Buat apa ada kompetisi kalau harus hilang nyawa, ya jadi tidak sebanding," kata Ridwan Kamil usai mengukuhkan Ambassador Smiling West Java di Gedung Sate, Selasa (21/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun menyampaikan masukan terkait sistem berlapis untuk menjaring suporter yang masuk ke stadion. Tujuannya agar suporter tanpa tiket yang memaksa masuk stadion bisa diminimalisir.

Sebelum masuk ke bangunan utama stadion, panpel menurutnya harus mencegah suporter tanpa tiket sejak di jalan menuju stadion. Ia mencontohkan saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

"Seperti PON di Papua. Pencegatannya itu dari jalan yang jauh. Jadi dari jalan mana, sekian KM sudah dibenteng di situ," kata Ridwan Kamil.

Setelah dicegat di jalan menuju arah stadion, panpel juga menyiapkan sistem pengecekan awal untuk suporter. Tujuannya untuk menyeleksi antara yang bertiket atau tidak.

"Gerbang kedua dicek lagi, berlapis, menurut saya tidak terjadi," ujar Kang Emil.

Sistem berlapis seperti itu itu diyakininya akan mampu memberikan kenyamanan bagi suporter yang memegang tiket. Panpel akan mampu membendung ribuan suporter lainnya yang tak memiliki tiket.




(sud/ors)


Hide Ads