Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua Bobotoh yang hendak menonton pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Ia sangat menyayangkan insiden tersebut. Sebab tak ada nyawa seharga kompetisi.
"Buat apa ada kompetisi kalau harus hilang nyawa, ya jadi tidak sebanding," kata Ridwan Kamil usai mengukuhkan Ambassador Smiling West Java di Gedung Sate, Selasa (21/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun menyampaikan masukan terkait sistem berlapis untuk menjaring suporter yang masuk ke stadion. Tujuannya agar suporter tanpa tiket yang memaksa masuk stadion bisa diminimalisir.
Sebelum masuk ke bangunan utama stadion, panpel menurutnya harus mencegah suporter tanpa tiket sejak di jalan menuju stadion. Ia mencontohkan saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua beberapa waktu lalu.
"Seperti PON di Papua. Pencegatannya itu dari jalan yang jauh. Jadi dari jalan mana, sekian KM sudah dibenteng di situ," kata Ridwan Kamil.
Setelah dicegat di jalan menuju arah stadion, panpel juga menyiapkan sistem pengecekan awal untuk suporter. Tujuannya untuk menyeleksi antara yang bertiket atau tidak.
"Gerbang kedua dicek lagi, berlapis, menurut saya tidak terjadi," ujar Kang Emil.
Sistem berlapis seperti itu itu diyakininya akan mampu memberikan kenyamanan bagi suporter yang memegang tiket. Panpel akan mampu membendung ribuan suporter lainnya yang tak memiliki tiket.
(sud/ors)