Aksi di Kantor Persib Selesai, Bobotoh: Kami akan Datang Lagi!

Aksi di Kantor Persib Selesai, Bobotoh: Kami akan Datang Lagi!

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 19 Jun 2022 21:57 WIB
Aksi Bobotoh di Graha Persib.
Aksi Bobotoh di Graha Persib. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Massa Bobotoh akhirnya membubarkan diri usai beraksi di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Minggu (19/6/2022) malam. Mereka bubar setelah gagal menemui manajemen untuk menyampaikan tuntutannya.

Massa bubar setelah satu jam berdemo di depan Graha Persib. Aksi tersebut dilakukan buntut tewasnya dua Bobotoh, Sopiyana Yusuf dan Ahmad Solihin, usai Persib menjamu Persebaya di Stadion GBLA.

"Ini bukan aksi terakhir kami, kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih besar," kata Jajang, koordinator aksi Bobotoh, melalui pengeras suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobotoh mengecam sikap manajemen Persib yang cuek atas kematian Sopiyana Yusuf dan Ahmad Solihin dalam insiden di GBLA. Mereka menuntut manajemen dievaluasi dan memberikan permintaan maaf atas tragedi tersebut.

"Ini kesalahan manajemen, kami menuntut manajemen supaya dievaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga menuntut manajemen meminta maaf, karena kalau tidak kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Diiring nyala flare, puluhan Bobotoh ini kemudian bubar dari Graha Persib. Di sepanjang jalan, mereka tak berhenti menyanyikan chant dukungan kepada Persib.

Sebelumnya, Jajang turut menyindir manajemen Persib yang dinilai hanya mementingkan bisnis dan tak pernah menganggap suara kritik dari para supporter. Ia mendesak manajemen Persib dievaluasi akibat insiden tersebut.

"Enggak muluk-muluk, hargailah kami, karena kami supporter membawa kebanggaan untuk Persib. Mungkin bagi kami, mereka (manajemen Persib) hanya mementingkan bisnis di Persib, tapi bagi kami Persib ini kehormatan yang harus terus dijaga," katanya.

Jajang menegaskan insiden meninggalnya dua Bobotoh di GBLA bukan sebuah musibah. Namun, merupakan bentuk kelalalian dari manajemen Persib saat mengatur penonton yang datang ke stadion.

"Kejadian kemarin itu bentuk kelalaian panpel yang bertugas. Tapi, malah dibranding bahwa itu adalah musibah. Tapi kami yakin, ini kelalaian dari manajemen," ungkapnya.




(ral/ors)


Hide Ads