PSSI Terjunkan Tim untuk Selidiki Tewasnya 2 Bobotoh di GBLA

Piala Presiden

PSSI Terjunkan Tim untuk Selidiki Tewasnya 2 Bobotoh di GBLA

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 19 Jun 2022 17:54 WIB
Ketum PSSI M Iriawan
Ketum PSSI M Iriawan (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung Barat -

Laga sengit antara Persib Bandung VS Persebaya Surabaya dalam lanjutan Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jumat (17/6/2022) malam menyisakan duka.

Dua bobotoh asal Bandung dan Bogor meninggal di Stadion GBLA. Keduanya diduga meninggal akibat berdesakan saat hendak masuk ke dalam stadion, apalagi stadion juga dalam kapasitas berlebih sehingga tak semua bisa masuk.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya sudah menerjunkan Tim Investigasi yang diketuai seorang anggota Exco dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menyelidiki insiden tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya kami prihatin atas kejadian ini, mestinya tidak terjadi. Kami menurunkan tim investigasi untuk mengurai kenapa insiden ini bisa terjadi. Kita tunggu perkembangannya," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu kepada detikJabar, Minggu (19/6/2022).

Ia meminta penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Investigasi PSSI bisa selesai secepatnya. Hal itu untuk menguak fakta-fakta di balik insiden yang merenggut nyawa pendukung fanatik Persib Bandung.

ADVERTISEMENT

"Tenggat waktu investigasi ini saya minta secepatnya. Mohon sabar, soal siapa yang salah, prematur kalau saya ngomong itu sekarang karena masih diselidiki," ucap Iwan Bule.

Ia menyebut penyelidikan juga dilakukan oleh pihak kepolisian. Pihaknya juga belum bisa banyak bicara mengenai unsur pidana dalam kejadian tersebut.

"Untuk potensi pemidanaan belum sampai ke sana, karena itu domain kepolisian. Kalau PSSI hanya melihat bagaimana tiket yang dijual sesuai dengan yang ketentuan atau tidak, pelaksanaannya bagaimana, dan soal kegiatan," ucap Iwan Bule.

Ia melanjutkan kepolisian juga menjadi pihak yang berwenang memutuskan di mana Persib bisa bertanding, serta apakah laga tersebut boleh dihadiri penonton atau tidak.

"Untuk partai selanjutnya juga nanti jadi kewenangan kepolisian. Izin masih tetap di sana (GBLA) atau dipindah misalnya ke Si Jalak Harupat. Kita sebagai federasi akan ikut arahan kepolisian," tutur Iwan Bule.

Ia berharap insiden yang merenggut nyawa dua suporter bisa menjadi bahan evaluasi bagi panitia pelaksana lokal agar tidak terulang kembali.

"Ini harus jadi introspeksi buat semuanya. Karena kan kapasitas stadion itu sebetulnya 75 persen, nah ini yang datang membludak karena sudah 2 tahun tidak nonton langsung," ungkap Iwan Bule.

(mso/mso)


Hide Ads